Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Rachmat Gobel Ungkap Bakal Fokus ke Pertanian jika Jadi Gubernur Gorontalo
6 Mei 2024 14:25 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Ketua DPP NasDem bidang Ekonomi sekaligus Wakil Ketua DPR RI, Rachmat Gobel, menilai seharusnya pemerintah bisa mengutamakan industri pertanian, perkebunan, hingga kelautan lebih dulu untuk membantu menyelamatkan Indonesia dari krisis pangan. Jika industri pangan meningkat, produktivitas dan kualitas hidup pun ikut meningkat.
ADVERTISEMENT
"Nah kalau misalnya pertanian itu kita jadikan, kita tingkatkan nilai tambah mereka, produktivitas mereka, kualitas daripada hidup mereka, saya kira masyarakat akan menilai kembali. Dia tidak akan mudah untuk dibeli dengan uang semata," ucap Rachmat Gobel di talkshow kumparan, Info A1, yang tayang Jumat (3/5).
Ia mengungkapkan, masalah pertanian dan pangan ini tak bisa jika hanya dikerjakan oleh satu kementerian saja, melainkan harus bersama-sama dengan pemerintah daerah. Rachmat juga mengungkapkan, jika ia mendapat mandat sebagai cagub Gorontalo nanti, ia akan memprioritaskan anggaran yang pro-pertanian.
"Anggaran harus kita pro kepada pertanian. Sekarang kalau dilihat, berapa persen anggaran untuk mendorong pertanian itu sendiri? Saya melihat, evaluasi saya adalah, terlampau mengharapkan banyak daripada kementerian," kata Rachmat.
Rachmat mengaku ia sudah mencoba membuat pilot project di Gorontalo. Di proyek itu, ia mencoba membuka dua lahan jagung, dua lahan beras, satu lahan singkong, dan satu lahan untuk kakao atau coklat yang ia tanam tanpa menggunakan pupuk subsidi.
ADVERTISEMENT
"Jagung sama beras yang tadinya aslinya tiga-empat ton, bahkan ada yang lima ton juga itu ternyata bisa naik dua kali lipat. Dua kali lipat itu baik jagung maupun beras, dan hasilnya setelah dihitung nilai tambah petani itu lebih tinggi, dan itu tanpa menggunakan pupuk subsidi," tegasnya.
"Saya waktu buat plot saya bilang, 'Kita juga tidak bisa berharap banyak dari subsidi, karena kalau subsidi lama-lama ini berkurang. lebih baik dari sekarang bagaimana membangun pertanian tanpa subsidi.' Makanya kita coba buat dan berhasil," lanjutnya.
Ia lalu memberikan contoh, satu batang singkong bisa menghasilkan 25-30 kilogram singkong. Dalam satu hektare, ada 10 ribu batang pohon, yang artinya akan ada setidaknya 250 ribu kilogram singkong siap jual.
ADVERTISEMENT
"Itu kalau dijual Rp 1.000, kan sudah Rp 250 juta. Itu potong ongkos biaya ya setahun. Tapi tetap nilainya lebih tinggi daripada tanam padi dan jagung," tuturnya.
Dengan rencana-rencana itu, Rachmat tak menampik jika ia tengah mempertimbangkan opsi untuk maju di Pilkada 2024 sebagai cagub Gorontalo. Meski tak mau sesumbar, ia menyebut ada banyak masyarakat yang memintanya menjadi gubernur.
"Banyak hal [yang jadi pertimbangan]. Karena ya kan saya juga paling tidak menginginkan sebetulnya ada juga rakyat, masyarakat Gorontalo yang punya potensi juga bisa ikut berkontribusi, jangan terlampau berharap kepada satu orang," pungkas Rachmat.
Simak obrolan bersama Rachmat Gobel soal politik uang di pemilu, langkah politiknya di depan, hingga rencana Anies Baswedan usai Pilpres 2024 di video di bawah ini:
ADVERTISEMENT