Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.0
Rafie Dosen UII yang Sempat Hilang di Amerika Tak Kunjung Pulang ke Yogya
8 Maret 2023 21:27 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Belum ada (kabar kapan pulang)" kata Rektor UII Prof Fathul Wahid ditemui di kampusnya, Rabu (8/3).
Fathul mengatakan setelah sempat mengabarkan via email keberadaannya, Rafie tak lagi berkomunikasi dengan kampus.
"Kami tidak bisa memaksa orang (untuk berkomunikasi). Sudah tidak ada (komunikasi lagi setelah sekali itu)" jelasnya.
Perkuliahan yang diampu Rafie dan tugas-tugasnya saat ini telah dimitigasi oleh kampus. Sehingga tak ada perkuliahan yang terganggu.
Sementara terkait sanksi untuk Rafie karena tak kunjung ke kampus, Fathul mengatakan prosesnya masih panjang. "Belum, itu kan prosesnya panjang, tidak usah terburu-buru," katanya.
Di sisi lain, UII berharap ada strategi yang nyaman untuk semua termasuk untuk Rafie kembali ke Indonesia. Fathul juga meminta masyarakat tidak menaruh spekulasi atas apa yang dialami Rafie..
ADVERTISEMENT
"Berspekulasi itu tampaknya harus dihentikan, itu tidak menambah apa-apa kecuali kegaduhan biarkan saja kami bekerja, memverifikasi. Hasil tergantung dari data yang kami kumpulkan," jelasnya.
Pun dari keluarga belum ada informasi lanjutan soal Rafie. UII hanya menyebut alasan Rafie mengubah rute perjalanannya ke Amerika Serikat usai dari Norwegia karena alasan kesehatan.
"Spesifiknya (sakit) apa kami belum tahu. Kalau toh tahu itu wilayah keluarga bukan wilayah kami untuk menyampaikan ke publik," katanya.
Sebelumnya, Rafie sempat dilaporkan hilang usai mengikuti aktivitas mobilitas global di University of South-Eastern Norway (USN), Norwegia.
Sempat terlacak di Turki, KJRI memastikan bahwa posisi Rafie berada di Amerika Serikat. Dia masuk melalui bandara di Boston.
Live Update
Donald Trump berhasil melampaui ambang batas 270 suara elektoral untuk mendapat kursi presiden. Kemenangan Trump ditentukan lewat kemenangan di Wisconsin dan Pennsylvania. Jumlah suara elektoral Trump 277. Pesaingnya Kamala Harris mendapat 226.
Updated 6 November 2024, 16:29 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini