Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Prabowo Subianto sempat menyinggung kabinet pemerintahannya bersama Gibran Rakabuming Raka dalam penutupan BNI Investor Daily Summit 2024 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (9/10).
ADVERTISEMENT
Prabowo memberikan sinyal jumlah kabinet pemerintahannya akan lebih banyak dari kabinet Presiden Jokowi yang berjumlah 34.
Prabowo dikabarkan bakal punya 44–54 menteri. Ada kementerian yang dipecah jadi dua, bahkan tiga kementerian; ada kementerian koordinator baru; dan ada sejumlah badan baru setingkat kementerian.
Prabowo menegaskan, dirinya sejak awal memang ingin membentuk kabinet kuat. Ia menyebut sebagai Kabinet Persatuan Nasional.
"Tekad saya akan saya jalankan dengan risiko karena saya ingin membentuk pemerintahan persatuan nasional yang kuat, terpaksa koalisinya besar," kata Prabowo.
Presiden terpilih ini enggan ambil pusing dengan cibiran sejumlah pihak terkait kabinet pemerintahannya. Yang terpenting bagi dirinya rakyat Indonesia bisa dilayani dengan baik.
"Nanti akan dibilang 'woo, kabinet Prabowo kabinet gemuk, banyak'. Ya negara kita besar bung! Negara kita luasnya sama dengan Eropa, Eropa 27 negara, kita 1 negara," ucap dia.
ADVERTISEMENT
Prabowo mengatakan, sebenarnya bisa saja Indonesia dijalankan hanya dengan 24 menteri seperti Timor Leste. Ia menyebut, sistem pemerintahan yang ramping hanya bisa dijalankan oleh negara otoriter.
"Sebagai contoh Timor Leste, negaranya jumlah penduduk 1,3 juta kalau engga salah, 1,3 juta lebih kecil dari Kabupaten Bogor, kabinetnya menterinya tahu engga berapa? 28 menteri kenapa? Karena dia koalisi juga," kata Prabowo.
"Kalau kita negara otoriter, ya kan, hanya 1 partai, ya bisa jalankan negara ini hanya dengan 20 menteri, 24 menteri," ucap Prabowo.
Muzani: Nomenklatur-Calon Menteri Prabowo Sudah Disusun, Saya Tak Termasuk
Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani, mengatakan nomenklatur menteri di kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran sudah disusun. Sejumlah calon menteri sudah dipanggil namun dirinya tak termasuk.
ADVERTISEMENT
Prabowo dikabarkan bakal punya 44–54 menteri. Ada kementerian yang dipecah jadi dua, bahkan tiga kementerian; ada kementerian koordinator baru; dan ada sejumlah badan baru setingkat kementerian.
“Orang dan nomenklatur sudah mulai disusun dan bahkan sudah mulai ada yang dipanggil. Tapi, gak termasuk gua ya,” kata Muzani di Gedung Parlemen, Jakarta pada Rabu (9/10).
Muzani memang baru dilantik sebagai Ketua MPR. Setelah itu, kabar berembus Muzani juga akan jadi Mensesneg Prabowo. Sebelumnya, ada nama Prasetyo Hadi yang juga masuk radar Mensesneg Prabowo.
Namun, Muzani tidak dapat memastikan kapan nama-nama tersebut akan diumumkan. Ia menyebut, kemungkinan pengumuman akan dilakukan sehari setelah pelantikan Presiden-Wakil Presiden.
Bahlil Yakin Prabowo Bijak Susun Kabinet: Banyak Kader Golkar Sudah Matang
Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia menyerahkan sepenuhnya kewenangan menyusun menteri kepada presiden terpilih Prabowo Subianto.
ADVERTISEMENT
Ia mengaku tidak tahu berapa jumlah kursi yang didapatkan oleh partai berlambang pohon beringin ini.
"Saya enggak tahu. Itu hak prerogatif presiden," kata Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (9/10).
Meski begitu, Bahlil menegaskan, kader Partai Golkar merupakan sosok yang sudah berproses dengan matang. Menteri ESDM itu mengikhlaskan berapa pun jumlah kader yang akan ditugaskan untuk membantu Prabowo.
"Ya kita berdoa saja. Kita berdoa karena kader-kader Golkar itu kan adalah kader-kader yang sudah berproses matang, ya kalau memang dianggap itu layak dan pantas untuk kemudian mengabdi membantu Bapak Presiden Prabowo, ya kami ikhlaskan aja," ucap dia.
Bahlil mengatakan, semakin banyak kader Partai Golkar yang masuk ke kabinet, maka semakin baik pula.
ADVERTISEMENT
PKB Dapat Jatah Kementerian Haji dan Umrah? Ini Kata Jazilul
Polemik pelaksanaan haji 2024 kemarin melahirkan usulan untuk memecah Kementerian Agama dan membentuk Kementerian Haji dan Umrah.
Benarkah pos kementerian baru ini akan menjadi jatah Partai Kebangkitan Bangsa?
“Belum ada keputusan (memecah Kementerian Agama) itu kita tunggu aja keputusan” kata Waketum PKB Jazilul Fawaid saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (9/10).
DPR RI periode 2019-2024 sempat membentuk Pansus Angket Haji untuk menyelidiki karut marut pelaksanaan haji tahun 2024.
Hasil penyelidikan pansus pun meminta Kementerian Agama untuk memperbaiki pelaksanaan haji, tidak spesifik mengusulkan agar pemerintahan selanjutnya memecah kementerian agama.
Namun belakangan ketika Prabowo tengah menggodok formasi kabinetnya, muncul isu bahwa Prabowo bakal memekarkan kementerian agama dan membentuk suatu kementerian atau badan baru khusus untuk mengatur pelaksanaan haji dan umrah.
ADVERTISEMENT
Terkait hal ini, Jazilul pun mengatakan ia belum mendengar keputusan itu.
“Namun bahwa dari hasil pansus kemarin perlu perbaikan haji apakah itu respons dari ini, saya nggak, tahu. Saya nggak tahu tunggu aja resminya,” kata Jazilul.
Jazilul juga mengatakan bahwa hingga saat ini, Prabowo belum melakukan komunikasi langsung dengan PKB untuk membahas kementerian.
Canda Gus Yahya soal Separuh Menteri Prabowo dari PBNU: Presidennya Saja NU
Usai menerima kunjungan Imam Besar Masjid Nabawi, Syaikh Ahmad bin Ali Al-Hudzaifi, Ketua Umum PBNU, Gus Yahya Cholil Staquf, melontarkan kelakar yang mencuri perhatian.
Saat ditanya soal pernyataannya, separuh dari Kabinet Presiden terpilih Prabowo Subianto akan diisi oleh kader PBNU, Gus Yahya menjawab dengan nada ringan.
ADVERTISEMENT
“Ya, presidennya aja orang NU. Gimana sampean ini?” canda Gus Yahya di Kantor PBNU pada Rabu (9/10).
Pernyataan tersebut dilontarkan Gus Yahya dengan nada santai, namun tetap menyiratkan keyakinan terhadap peran strategis Nahdlatul Ulama (NU) dalam pemerintahan mendatang.
Ketika kembali ditanya lebih jauh soal siapa saja nama-nama dari kalangan NU yang berpotensi masuk kabinet, Gus Yahya kembali memberikan jawaban yang mengundang tawa.
“Itu udah bocoran semua, presidennya aja orang NU,” ujar kakak Menteri Agama Gus Yaqut ini.
Muzani Beri Bocoran Menteri Prabowo: Ada Eks Menteri Jokowi dan dari PDIP
Sekjen Gerindra Ahmad Muzani memberikan bocoran terkait menteri di kabinet Prabowo-Gibran. Muzani memastikan pembahasan kabinet sudah hampir rampung. Termasuk dengan nama-nama menteri.
ADVERTISEMENT
Prabowo dikabarkan bakal punya 44–54 menteri. Ada kementerian yang dipecah jadi dua, bahkan tiga kementerian; ada kementerian koordinator baru; dan ada sejumlah badan baru setingkat kementerian.
"Orang dan nomenklatur sudah mulai disusun dan bahkan sudah mulai ada yang dipanggil," kata Muzani kepada wartawan di DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (9/10).
Muzani menyebut, kemungkinan menteri Prabowo diumumkan pada 21 Oktober atau sehari setelah pelantikan presiden 20 Oktober.
"Tunggu lah, pokoknya, 20 dilantik, mungkin 21 akan diumumkan," kata Ketua MPR ini.
Muzani membocorkan beberapa menteri Prabowo. Ia menyebut, ada beberapa menteri dari kabinet Jokowi-Ma'ruf dan menteri dari PDIP. Namun siapa mereka, Muzani masih belum membeberkan lebih jauh.
"Setahu saya ada (menteri dari kabinet Jokowi). Insyaallah ada (menteri dari PDIP)," ucap Muzani.
ADVERTISEMENT