Raja Belgia Kembalikan Topeng Tradisional Hasil Rampasan ke Kongo

9 Juni 2022 10:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Raja Belgia Philippe dan Ratu Belgia Mathilde melakukan kunjungan ke Kinshasa, Republik Demokratik Kongo. Foto: Arsene Mpiana / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Raja Belgia Philippe dan Ratu Belgia Mathilde melakukan kunjungan ke Kinshasa, Republik Demokratik Kongo. Foto: Arsene Mpiana / AFP
ADVERTISEMENT
Raja Belgia Philippe, pada Rabu (8/6/2022) mengembalikan topeng tradisional hasil rampasan dari Republik Demokratik Kongo. Pengembalian tersebut dianggap sebagai simbol niat baik Phillipe selama kunjungan perdananya ke Kongo, sejak naik takhta pada 2013.
ADVERTISEMENT
Kongo merupakan bekas jajahan kolonial Belgia sejak 1885-1960. Pendudukan Belgia di Kongo telah menyebabkan jutaan kematian.
"Saya di sini untuk mengembalikan pekerjaan luar biasa ini kepada Anda agar orang Kongo dapat menemukan dan mengaguminya," kata Philippe, berdiri di samping Presiden Kongo Felix Tshisekedi, dikutip dari Reuters.
"Ini menandai awal simbolis dari penguatan kolaborasi budaya antara Belgia dan Kongo," sambung dia.
Raja Belgia Philippe dan Ratu Belgia Mathilde melakukan kunjungan ke Kinshasa, Republik Demokratik Kongo. Foto: Arsene Mpiana / AFP
Philippe menawarkan pengembalian topeng Suku Kongo ke museum nasional sebagai pinjaman tidak terbatas. Topeng itu telah disimpan selama beberapa dekade oleh Museum Kerajaan Belgia untuk Afrika Tengah.
Philippe mendarat di ibu kota Kinshasa pada Selasa (7/6) bersama istrinya, Ratu Mathilde, dan Perdana Menteri Alexander De Croo. Mereka akan melaksanakan kunjungan selama satu pekan, termasuk ke kota-kota timur Bukavu dan Lubumbashi.
ADVERTISEMENT
Kunjungan tersebut diawasi dengan ketat oleh pasukan pengamanan dari kedua negara. Raja dijadwalkan berpidato di sesi gabungan parlemen Kongo, pada Rabu (8/6/2022).
Pada 2020, Philippe menjadi pejabat Belgia pertama yang menyatakan penyesalan atas penderitaan dan penghinaan yang menimpa Kongo. Sejumlah warga Kongo lantas menuntut Philippe menyatakan permintaan maaf.
Penulis: Sekar Ayu.