Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono membuat pernyataan kontroversi. Ia menyebut konflik Israel-Palestina bukan urusan Indonesia. Pernyataan itu menjadi sorotan, lantaran Indonesia sudah lama menyatakan dukungan untuk Palestina.
ADVERTISEMENT
Hendropriyono menilai Palestina dan Israel urusan bangsa Arab dan Yahudi.
“Urusan Indonesia adalah nasib kita dan hari depan anak cucu kita,” kata AM Hendropriyono dalam keterangannya di Jakarta pada Rabu (19/5).
Sontak pernyataan Hendropriyono itu menuai kritik dari banyak pihak. Berikut sejumlah kritik kepada Hendropriyono:
Nasdem
Anggota Komisi Luar Negeri DPR, Muhammad Farhan, menghargai pendapat prihadi Hendropriyono itu. Menurut politikus Nasdem itu pendapat Hendropriyono akan dijadikan sebagai konsidering penting.
Kendati demikian, Farhan menegaskan, sikap politik luar negeri Indonesia jelas sebagaimana tertuang dalam pembukaan UUD 1945, memperjuangkan kemerdekaan Palestina.
"Tetapi, saat ini kebijakan dan sikap politik Negara Kesatuan Republik Indonesia di kancah dunia adalah tetap berpegangan kepada penentangan terhadap penjajahan, karena kemerdekaan adalah hak segala bangsa, karena penjajahan bertentangan dengan prikemanusiaan dan prikeadilan," tutur Farhan.
ADVERTISEMENT
MUI
Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas, menyebut Profesor Ilmu Filsafat Intelijen itu tidak memahami UUD 1945 soal kemerdekaan hak segala bangsa dan tak memahami Pancasila.
"Kalau ada orang yang menganjurkan agar kita tidak perlu peduli terhadap nasib rakyat Palestina yang dijajah dan dibantai oleh Israel secara semena-mena, maka pandangan yang seperti itu jelas-jelas tidak sesuai dengan falsafah bangsa Indonesia, Pancasila, terutama sila keduanya yaitu sila kemanusiaan yang adil dan beradab," ucap Anwar dalam rilisnya.
"Juga pandangan yang seperti itu menurut saya menunjukkan bahwa yang bersangkutan tidak paham dan tidak mengerti dengan baik amanat yang ada dalam konstitusi negara kita, terutama yang terkait dengan alinea pertama yang terdapat dalam mukaddimah atau pembukaan UUD 1945," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
PKS
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengaku sedih mendengar pernyataan Hendropriyono. Sebab kemerdekaan Palestina adalah amanat UUD 1945.
Ia mengingatkan Indonesia terikat utang untuk kemerdekaan Palestina. Sebab, Palestina adalah negara yang turut memperjuangkan kemerdekaan RI.
Karena itu sikap warga Indonesia jelas memerdekakan Palestina dengan batas wilayah sebelum dicaplok Israel pada tahun 1967.
"Sikap siapa pun yang bertentangan dengan konstitusi, bukan cermin warga negara yang baik," tuturnya.
PKB
Wakil Sekretaris Majelis Syuro DPP PKB, Maman Imanulhaq, menegaskan pernyataan Hendropriyono tak berdasar dan sudah pasti tak sesuai konstitusi di Indonesia.
"Itu pernyataan tidak berdasar karena kita sebagai sebuah bangsa yang konstitusi kita jelas menaruh kita ada hubungan ikut serta dalam perdamaian dunia secara aktif, maka kita tidak boleh membiarkan persoalan ini," kata Maman dalam pernyataannya.
ADVERTISEMENT
"Kita harus lebih aktif. Saya rasa pernyataan Hendropriyono sebuah pernyataan yang sangat jauh dari konstitusi kita," tambahnya.
Gerindra
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon menilai Hendropriyono keliru dengan ucapannya. Ia mengatakan Indonesia berhutang kemerdekaan kepada Palestina.
"Kita punya utang pada Palestina yang ikut mengakui kemerdekaan kita di awal," ucap Fadli.
Selain itu Fadli mengatakan upaya Indonesia dalam memperjuangkan perdamaian Palestina sudah dilakukan turun temurun. Termasuk dalam setiap kepemimpinan presiden.
"Lalu soal penjajahan dan pendudukan Israel sejak presiden pertama hingga kini selalu kita bela Palestina dan mengutuk Israel," ujar dia.