Ratna Sarumpaet Ditegur Pecalang, Keluar Rumah Saat Bali Merayakan Nyepi

11 Maret 2024 13:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
Ratna Sarumpaet melintas saat Perayaan Nyepi di Bali, Senin (11/3/2024). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ratna Sarumpaet melintas saat Perayaan Nyepi di Bali, Senin (11/3/2024). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Pecalang atau aparat keamanan desa adat di Bali menghentikan mobil yang ditumpangi aktivis Ratna Sarumpaet, Senin pagi (11/3).
ADVERTISEMENT
Pecalang pun lalu menegur Ratna yang seharusnya tidak boleh bepergian saat Bali merayakan Nyepi.
"Tadi beliau bilang gitu, 'Saya Ratna Sarumpaet'," kata Bendesa Adat Tandeg, I Wayan Wartana, Senin (11/3).
Awalnya, pecalang melihat mobil itu melintas di depan sekretariat desa adat atau tepatnya di Jalan Pantai Berawa, Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung.
Kepada pecalang, Ratna mengaku hendak mencari ATM dan mengaku salah tanggal dalam pelaksanaan Nyepi saat ditanya mengenai alasan beraktivitas di luar rumah.
"Beliau mungkin sama sopir atau siapa itu keluar bilang nyari ATM. Alasan beliau bahwa stafnya bilang bahwa nyepi tanggal 9," kata Wartana.
Sejumlah pecalang atau aparat keamanan desa adat mendatangi kendaraan yang ditumpangi Ratna Sarumpaet saat Perayaan Nyepi di Bali, Senin (11/3/2024). Foto: Dok. Istimewa
Pecalang meminta Ratna dan sopir mobil kembali ke vila tempat mereka menginap. Ratna lalu kembali ke tempat tinggalnya tanpa protes. Pecalang mengimbau para penumpang tidak beraktivitas ke luar rumah pada saat Perayaan Nyepi.
ADVERTISEMENT
"Pecalang sudah memberi tahu secara persuasif tidak memberikan hukuman apa. Kita juga antisipasi dengan desa adat lain, Desa Canggu dan Desa Berawa biar beliau enggak ke mana-mana tapi beliau sudah balik ke vilanya," katanya.
Surat imbauan pelaksanaan Nyepi di Adat Tandeg, Bali. Foto: Dok. Istimewa
Wartana enggan berspekulasi lebih jauh mengenai perilaku Ratna yang beraktivitas di luar rumah saat Nyepi. Wartana menegaskan, telah mengeluarkan surat imbauan berisi tata tertib pelaksanaan Nyepi baik untuk warga dan turis dalam bahasa Indonesia dan Inggris.
"Mungkin beliau tidak tahu. (Surat imbauan) sudah diedarkan jauh-jauh hari sebelumnya. Kami harap warga melaksanakan Catur Brata Penyepian, tidak boleh keluar rumah itu poin utamanya," katanya.
Surat imbauan pelaksanaan Nyepi di Adat Tandeg, Bali. Foto: Dok. Istimewa
Perayaan Nyepi khusus wilayah Bali memang melarang seluruh warga beraktivitas di luar rumah. Layanan data Internet, saluran televisi dan radio mati 24 jam. Demikian juga operasional bandara, terminal pelabuhan ditutup selama 24 jam, kecuali layanan objek vital seperti rumah sakit.
ADVERTISEMENT
Sejumlah larangan ini demi mendukung momentum introspeksi diri dengan menjauhkan diri dari aktivitas jasmani dan mendekatkan diri dengan Yang Maha Kuasa bagi umat Hindu.