Rekonstruksi Pembunuhan Bocah Makassar: Kepala Korban Dibenturkan Berkali-kali

17 Januari 2023 14:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
M. Fadli Sadewa, bocah Makassar yang dibunuh untuk diambil ginjalnya. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
M. Fadli Sadewa, bocah Makassar yang dibunuh untuk diambil ginjalnya. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
M. Fadli Sadewa (11 tahun), bocah di Makassar, Sulawesi Selatan, dibunuh untuk diambil ginjalnya.
ADVERTISEMENT
Pembunuhnya ada dua orang: Adrian (17) dan M. Faisal (18), dua kawan satu SMA.
Pada Selasa (17/1), Polda Sulsel menggelar rekonstruksi kasus tersebut. Faisal hadir tapi Adrian tidak karena masih di bawah umur.
"Ada 35 adegan yang diperagakan," kata plt Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, Kompol Jufri Natsir, Selasa (17/1).

Pembunuhan Direncanakan Sejak Lama

"Bulan Desember 2022 tersangka AD (Adrian) terpikirkan menculik anak lalu menjual organnya," kata Jufri.
Kemudian Adrian dan Faisal mulai mencari target, dan menemukan targetnya pada Sabtu (7/1).
Target itu adalah Fadli, bocah SD yang sehari-hari jadi kerap jadi tukang parkir minimarket.
Pelaku pembunuhan M. Fadli Sadewa, bocah Makassar yang dibunuh untuk diambil ginjalnya. Foto: Dok. Istimewa

Modus Upah Rp 50 Ribu

Pada Minggu (8/1), Adrian mendatangi Fadli yang sedang menjaga parkiran, membujuk Fadli untuk ikut membersihkan rumah dengan upah Rp 50 ribu.
M. Fadli Sadewa, bocah Makassar yang dibunuh untuk diambil ginjalnya. Foto: Dok. Istimewa
Adrian sempat membawa Fadli ke rumah Faisal.
ADVERTISEMENT
"AD (Adrian) menyampaikan ke F (Faisal), 'Sudah ada korban, siap dieksekusi'," kata Jufri.
Faisal pun ikut ke rumah Adrian.
Pelaku pembunuhan M. Fadli Sadewa, bocah Makassar yang dibunuh untuk diambil ginjalnya. Foto: Dok. Istimewa

Eksekusi

Pada Minggu malam (8/1) di rumah Adrian, Faisal dibunuh dengan keji: Leher dicekik, mulut disumbat, kepala dibenturkan ke tembok berkali-kali hingga ia tewas.
"Untuk meyakinkan korban sudah meninggal, kedua tersangka membawa korban ke toilet dan menyiramkan air," ujar Jufri.
Apakah ginjal Faisal sempat diambil?
Ternyata, tidak. "Tersangka panik. Jadi, dia cepat mengikat korban lalu memasukkan jasad ke kantong plastik," kata Jufri.

Beli Rokok Dulu

Untuk menenangkan diri, Adrian dan Faisal merokok. Rokok itu dibeli pakai uang yang ada di kantong Fadli. "Rp 5 ribu," kata Jufri.
Jasad Fadli lalu diangkat ke motor, dibuang ke kolong jembatan Waduk Nipa-Nipa di Kabupaten Maros.
ADVERTISEMENT
"Setelah membuang mayat korban, mereka pulang ke rumah Adrian," kata Jufri.