Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Relawan Paslon Pilbup Bantaeng Ditusuk OTK saat Pulang dari Rumah Pemenangan
3 Oktober 2024 16:01 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Subhan, salah satu relawan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Bantaeng nomor urut 01, M Fathul Fauzy Nurdin-H.Sahabuddin (UJI-SAH), ditusuk orang tak dikenal (OTK).
ADVERTISEMENT
Korban ditusuk di depan rumah usai pulang dari Rumah Pemenangan UJI-SAH di Bonto Atu, Bantaeng, pada Rabu (2/10) dini hari. Kasus ini sedang diselidiki polisi.
"Betul ada peristiwa tindak pidana penikaman yang terjadi kemarin jam 02.20 WITA. Sementara proses penyelidikan," kata Kasat Reskrim Polres Bantaeng, AKP Akhmad Marzuki kepada kumparan, Kamis (3/10).
Marzuki mengatakan saat itu korban diserang dua orang. Pelaku menusuk badik ke arah perut korban. Setelah itu pelaku langsung melarikan diri dengan menggunakan sepeda motor.
Korban yang merupakan purnawirawan TNI itu langsung melaporkan kasus penusukan ini ke kantor polisi terdekat. "Anggota Polsek yang bawa korban ke rumah sakit," sambungnya.
"Berikan kepercayaan kepada kami, tim kepolisian untuk melakukan langkah-langkah hukum untuk melakukan pengungkapan kasus dan menemukan tersangkanya. Sehingga kita bisa memastikan motif dari pelaku," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Marzuki melanjutkan "Siapa pun pelakunya kita akan tangkap dan ungkap. Sehingga kita butuh seluruh pihak bekerja sama dengan memberikan masukan kepada kami mengenai pelakunya. Bantaeng ini harus aman dan damai dalam menyongsong pesta demokrasi," ucapnya.
Sementara itu, Kapolres Bantaeng, AKBP Nur Prasetyantoro, meminta masyarakat untuk menjaga kondusifitas keamanan dan mengawal pesta demokrasi secara damai. Serta memberikan rasa aman kepada masyarakat Bantaeng.
"Kami berharap masyarakat jangan mudah terhasut oleh isu-isu yang dapat merugikan, baik secara pribadi maupun golongan. Apabila ada masalah atau dugaan tindak pidana terjadi, maka jangan langsung disimpulkan bahwa itu motif politik," ujar Nur.
"Akan tetapi setelah pelaku ditemukan dan saksi-saksi telah diperiksa, serta berkesesuaian dengan olah TKP dan bukti-bukti yang ada, maka dapat disimpulkan motif dari kejadian tersebut," lanjutnya.
ADVERTISEMENT