RI Tegaskan Dukungan untuk UNRWA Sebagai Platform Bantuan Kemanusiaan Palestina

27 September 2024 10:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pada pertemuan High-Level Side Event "Inclusion of Women in the future of Afghanistan" yang diselenggarakan pada 23 September 2024 di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat. Foto: Dok. Kemlu RI
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pada pertemuan High-Level Side Event "Inclusion of Women in the future of Afghanistan" yang diselenggarakan pada 23 September 2024 di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat. Foto: Dok. Kemlu RI
ADVERTISEMENT
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menghadiri pertemuan tingkat menteri untuk mendukung UNRWA (Badan PBB untuk Pengungsi Palestina) di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB ke-79.
ADVERTISEMENT
Pertemuan dihadiri berbagai perwakilan negara PBB itu menyoroti tantangan serius yang dihadapi UNRWA serta langkah kolektif untuk memperkuat dukungan terhadap badan PBB tersebut, serta mendukung hak-hak pengungsi Palestina.
"Sulit dibayangkan bagaimana situasi kemanusiaan (di Palestina) saat ini, jika tidak ada UNRWA di lapangan," ungkap Menlu Retno, seperti dikutip dari situs resmi Kemlu, Jumat (27/9).
Retno juga menjelaskan, terdapat dua hal utama yang diperlukan untuk mendukung UNRWA, yaitu dukungan politis dan pendanaan.
Ia menekankan, untuk membantu situasi kemanusiaan di Palestina, tidak ada alternatif selain UNRWA. Sehingga penting untuk melindungi mandat UNRWA dari tekanan politik dan upaya mendelegitimasi Badan PBB tersebut.
“Ancaman terhadap UNRWA adalah ancaman bagi kemanusiaan,” tegas Menlu Retno.
Selain itu, Retno mengajak semua negara untuk memberikan dukungan pendanaan untuk UNRWA. Ia mengungkap bahwa Indonesia telah memberikan dukungan konkret dengan melipatgandakan kontribusi tahunan untuk UNRWA pada 2024, dan juga telah berkontribusi untuk mendukung Flash Appeal UNRWA.
Kerusakan markas besar Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di Kota Gaza. Foto: AFP
Menutup pidatonya, Menlu Retno menegaskan peran UNRWA bukanlah pengganti solusi yang adil bagi masalah pengungsi Palestina.
ADVERTISEMENT
"Ini adalah respons kemanusiaan terhadap krisis politik yang berlarut-larut,” ungkap Retno.
UNRWA telah menjadi platform utama untuk bantuan kemanusiaan kepada Palestina.
"Mendukung UNRWA bukanlah tindakan amal, melainkan investasi fundamental bagi kemanusiaan, stabilitas, dan perdamaian regional," tambahnya.
Menlu Retno juga mengajak komunitas internasional untuk segera mengakui Negara Palestina dan keanggotaan penuh di PBB.
“Ini adalah satu-satunya cara untuk memberikan tekanan politik terhadap Israel, dan satu-satunya cara agar kita dapat mencapai solusi dua negara,” tutup Retno.