Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Ribka Tjiptaning Singgung Vaksin Nusantara yang Dibesut Terawan ke Menristek
30 Maret 2021 16:32 WIB
ADVERTISEMENT
Anggota Komisi VII Fraksi PDIP Ribka Tjiptaning sempat menanyakan perkembangan vaksin Merah Putih dan Nusantara kepada Menristek Bambang Brodjonegoro dalam rapat kerja di Gedung DPR. Komisi VII membidangi Energi, Riset dan Teknologi, dan Lingkungan Hidup.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan itu, Ribka Tjiptaning meminta pemerintah mendukung vaksin dalam negeri.
"Kalau saya dengar Pak Jokowi kan di dalam statementnya di tv, saya amati sangat mendukung semua produk dalam negeri sampai nikel, gas, migas apa minyak tapi ada satu yang tidak didukung dalam negeri, saya juga tanya nih Mas Menteri, apakah ini juga termasuk riset vaksin merah putih atau nusantara," kata Ribka dalam rapat bersama Bambang di komisi VII DPR, Selasa (30/3).
"Karena saya masih uneg-uneg juga ini kalau masalah vaksin, penasaran. Itu (vaksin) dalam negeri lho harus didukung," lanjut dia.
Menjawab itu, Bambang menjelaskan pengembangan Vaksin Nusantara di luar konsorsium atau pembiayaan pengembangan vaksin Merah Putih.
Dia menyebut pengembangan vaksin Merah Putih bedasarkan Keputusan Presiden Nomor 18 Tahun 2020.
ADVERTISEMENT
"Vaksin Nusantara ini di luar konsorsium vaksin Merah Putih karena vaksin Merah Putih kami berdasarkan Keppres 18 Tahun 2020 di mana saya jadi ketua timnya dengan wakilnya menteri kesehatan dan menteri BUMN," kata Bambang.
Bambang pun memastikan pengembangan vaksin Merah Putih terus berjalan. Bahkan, ia mendorong penggunaan vaksin Merah Putih dalam jangka waktu yang panjang dalam penanganan corona.
"Dan karenanya kami mendorong vaksin Merah Putih ini eksis paling tidak untuk COVID-19 bisa berpartisipasi di tahap akhir nanti di vaksinasi, karena target vaksinasi kita 12 bulan kemudian yang kedua, daya tahan tubuh kita akibat vaksin yang kita terima tidak akan seumur hidup," ujarnya.
"Suatu saat akan menurun, daya tahan tubuhnya berkurang maka ada peluang vaksin Merah Putih jadi vaksin untuk vaksinasi ulang atau untuk booster," jelas Bambang.
ADVERTISEMENT
Bambang berharap pengembangan vaksin Merah Putih dapat menciptakan kemandirian vaksin dalam negeri.
"Jadi kami harap vaksin ini bisa menciptakan kemandirian untuk vaksin tidak hanya untuk COVID-19 tapi untuk penyakit menular yang tropis maupun endemik pandemi yang kita tidak ingin terjadi suatu saat di masa depan," tutup Bambang.