Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Ribuan tukang cukur rambut asal Garut yang tergabung dalam Persaudaraan Pemangkas Rambut Garut (PPRG) yang tersebar di sejumlah wilayah Indonesia memutuskan pulang kampung. Hal ini dilakukan karena virus corona yang sedang mewabah.
ADVERTISEMENT
Ketua PPRG, Irawan, mengungkapkan tukang cukur rambut yang pulang kampung juga banyak yang bukan dibawah keanggotaan PPRG.
"Semua yang bukan anggota PPRG juga pada pulang kampung. Takut terdampak di perantauan," ucap Irawan kepada kumparan, Selasa (31/3).
"Bahkan teman-teman yang dari luar pulau juga sudah ada yang pulang ke Garut. Seperti yang dari Palu sudah pada pulang," lanjutnya.
Irawan tidak merinci jumlah pasti para tukang cukur rambut asal Garut yang memilih pulang kampung. Namun, saat ini terdapat sekitar 4.000 orang yang tergabung dalam PPRG. Itu pun belum dihitung yang di luar keanggotaan PPRG.
Meski banyak yang pulang kampung, Irawan memastikan para pemangkas rambut ini untuk tetap memperhatikan kesehatannya. Bahkan, setibanya mereka di Garut, mereka diminta untuk tetap segera memeriksakan diri.
ADVERTISEMENT
"Kawan-kawan yang baru datang dari luar Garut saya harapkan kesadarannya untuk memeriksakan diri dulu ke puskesmas. Sebelum bertemu keluarganya di rumah. Karena itu lebih penting. Jangan smapai lengah dan merasa sehat," jelas Irawan.
Tak hanya itu, pihaknya juga melakukan langkah preventif demi mencegah penyebaran virus corona . Yakni dengan melaporkan jika kedapatan ada rekan-rekannya yang justru tidak memeriksakan diri ke dokter.
"Kepada kawan-lawan yang sudah ada di Garut, yang mengetahui temannya baru datang dan tidak memeriksakan diri ke dokter, harap bantuannya untuk segera melaporkan ke puskesmas untuk segera mendatangi orang tersebut," ujar dia.
Irawan juga berpesan agar para tukang cukur rambut ini tetap waspada, menjaga diri masing-masing dan mengikuti arahan pemerintah. Hal ini demi keamanan dan kesehatan bersama, baik ke keluarganya maupun sesama anggota PPRG.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, sebelumnya, Bupati Garut Rudi Gunawan menyebut pihaknya bakal memberikan subsidi Rp 50 ribu per hari dan beras kepada warganya yang berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP). Sebab, ia menyayangkan masih banyak ODP yang justru beraktivitas di luar rumah, dan tidak melakukan isolasi diri.
“Kalau ODP diam di rumah dan tidak punya uang, akan kita berikan santunan sesuai dengan jadup (jatah hidup). Satu keluarga per harinya Rp 50 ribu,” ujar Rudy di Garut, Senin (30/3).
=====
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!