Ricuh Demo Petani, Jalanan Brussels Diblokade Ribuan Traktor saat KTT Uni Eropa

1 Februari 2024 18:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi demonstran saat bentrok dengan polisi yang menyemprotkan air di depan markas besar Uni Eropa ketika para petani Belgia menggunakan traktor mereka untuk memblokir jalan saat KTT UE di Brussels, Belgia, Kamis (1/2/2024). Foto: Yves Herman/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Aksi demonstran saat bentrok dengan polisi yang menyemprotkan air di depan markas besar Uni Eropa ketika para petani Belgia menggunakan traktor mereka untuk memblokir jalan saat KTT UE di Brussels, Belgia, Kamis (1/2/2024). Foto: Yves Herman/Reuters
ADVERTISEMENT
Petani-petani dari berbagai negara di Eropa turun ke jalanan Ibu Kota Belgia, Brussels, bertepatan dengan pelaksanaan KTT Uni Eropa, pada Kamis (1/2). Sebagai bentuk protes, mereka melemparkan telur ke gedung Parlemen Eropa, menyalakan api dan kembang api di sana, serta memblokade jalanan utama di Brussels menggunakan traktor.
ADVERTISEMENT
Adapun protes dari kaum petani — yang memprotes kenaikan pajak, biaya hidup, dan kebijakan impor tersebut sudah lebih dulu pecah di Prancis sejak beberapa pekan lalu sebelum menyebar ke negara lain termasuk Belgia, Italia, Spanyol, dan Portugal.
Dikutip dari Reuters, aparat keamanan berseragam lengkap tampak berjaga-jaga di sekitar titik pertemuan para pemimpin Uni Eropa — yang terletak hanya beberapa blok dari gedung Parlemen Eropa, di mana traktor-traktor milik petani memblokade jalanan sekitarnya.
Menurut perkiraan polisi, jalanan protokol di Brussels — jantung Uni Eropa, telah diblokade oleh sekitar seribu traktor. Pada traktor-traktor itu, terpasang spanduk dengan berbagai kalimat bertuliskan tuntutan menegakkan keadilan bagi para petani.
Aksi demonstran saat bentrok dengan polisi yang menyemprotkan air di depan markas besar Uni Eropa ketika para petani Belgia menggunakan traktor mereka untuk memblokir jalan saat KTT UE di Brussels, Belgia, Kamis (1/2/2024). Foto: Yves Herman/Reuters
"Jika Anda mencintai bumi, dukunglah mereka yang mengelolanya," demikian isi salah satu spanduk. Para demonstran melakukan hal ini sebagai upaya agar penderitaan mereka didengar oleh para pemimpin Uni Eropa yang akan bertemu hari ini.
ADVERTISEMENT
Spanduk lainnya berbunyi: "Tidak ada petani, tidak ada makanan,".
"Jika Anda melihat berapa banyak orang yang ada di sini hari ini, dan jika Anda melihat di seluruh Eropa, maka Anda harus memiliki harapan. Kita harus memiliki harapan bahwa orang-orang ini melihat bahwa bertani itu penting. Ini adalah makanan," ungkap salah seorang petani yang berpartisipasi dalam demo, Kevin Bertens.
Adapun krisis petani tidak tercantum dalam agenda pembahasan di pertemuan puncak Uni Eropa hari ini. Namun, skala demonstrasi yang sedemikian masif kemungkinan dapat mengubah hal itu.
Para petani mengaku tidak menerima upah dalam jumlah cukup, telah dihimpit oleh kenaikan pajak dan kebijakan-kebijakan pemerintahan, kemudian kesulitan menghadapi persaingan yang tidak adil dari luar negeri.
ADVERTISEMENT