Ridwan Kamil: Masalah Urgent Jakarta Kemacetan, Picu Stres hingga Ekonomi Boros

24 Agustus 2024 14:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah kendaraan bermotor terjebak kemacetan di Jalan Letjen Suprapto, Tanah Tinggi, Jakarta, Rabu (8/5/2024). Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah kendaraan bermotor terjebak kemacetan di Jalan Letjen Suprapto, Tanah Tinggi, Jakarta, Rabu (8/5/2024). Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
ADVERTISEMENT
Bakal calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil menilai masalah utama yang terjadi di Jakarta adalah kemacetan.
ADVERTISEMENT
Eks Wali Kota Bandung ini menyebut bahwa masalah kemacetan itu bisa merembet ke berbagai masalah lain. Mulai dari kesehatan jiwa, polusi, hingga ekonomi.
"Ya stres dari kemacetan karena kemacetan itu turun ke stres, turun ke ekonomi yang boros, turun ke polusi, berdampak pada lain-lain," kata Ridwan Kamil dalam acara Indonesia Net Zero Summit 2024 di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Sabtu (24/8).
Ridwan Kamil dan Suswono jelang dideklarasikan sebagai cagub-cawagub Pilgub Jakarta oleh KIM Plus di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Senin (19/8/2024). Foto: Thomas Bosco P/kumparan
Ridwan Kamil mengatakan, dirinya sebagai bacagub Jakarta sudah menyiapkan program dan visi-misi untuk mengatasi hal ini. Meski begitu, ia belum mau membeberkan kepada publik.
"Nanti kalau sudah, kan belum pasti jadi calon. Nanti kalau sudah diketok KPU, pertanyaan itu insyaallah saya jawab," ucap dia.
Meski begitu, Ridwan Kamil yakin program yang ia siapkan untuk warga Jakarta akan diterima. Ia menyinggung rekam jejaknya ketika menjabat Wali Kota Bandung hingga Gubernur Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
"Tapi minimal saya pribadi memiliki tekad, keyakinan, walau tidak mudah, dan tadi sudah saya tunjukkan, beberapa track record yang saya lakukan," kata Ridwan Kamil.
"Salah satunya contoh, di Jawa Barat waktu saya gubernur, satu-satunya provinsi yang punya recycling plastik. Jadi air mineral tuh yang dibeli di minimarket, di-recycle di Padalarang, jadi pilot-pilot kecil, balik lagi jadi plastik lagi. Cuma ada label emboss namanya recycling. Cuma ada kemarin itu di Jawa Barat," jelas Ridwan Kamil.
"Sampahnya Bali, dikelolanya oleh Jawa Barat, kurang baik apa Gubernur Jawa Barat dulu," tutur dia.