Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Cagub Jakarta Nomor Urut 1, Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil mengaku nyaris menjadi Cagub Jakarta, pada Pilgub 2017. Saat itu, dia mengatakan ada sejumlah partai yang ingin dirinya maju di Pilgub Jakarta, melawan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
ADVERTISEMENT
"Saya itu mau dicalonkan Gubernur Jakarta oleh partai-partai, saya masih Wali Kota Bandung, dipanggil ke Hotel Fairmont. Kang Emil, Anda Wali Kota, survei lumayan, deklarasikan segera melawan Pak Ahok. Survei lumayan, logistik siap, partai siap," kata dia ketika ditemui di DPP Golkar pada Rabu (16/10).
Emil lalu menghubungi sejumlah koleganya di partai politik dan mereka setuju mengusung Emil untuk maju. Namun, hanya ada satu orang yang tak setuju Emil untuk maju di Pilgub Jakarta yaitu ibundanya. Ibundanya ingin Emil menuntaskan masa jabatannya selama 5 tahun sebagai Wali Kota Bandung.
"99 bilang oke, kecuali Ibu saya bilang nggak boleh, kamu belum selesai jadi Wali Kota Bandung. Ibu tidak mau punya anak yang tidak selesai, tidak amanah. Kamu janjinya beresin 5 tahun," ucap dia.
ADVERTISEMENT
Emil akhirnya memutuskan batal maju dalam Pilgub Jakarta sesuai kehendak ibundanya. Keputusan itu lalu disampaikan kepada sejumlah partai yang berencana untuk mengusungnya. Tak lama setelah itu, kata dia, akhirnya partai-partai memilih untuk mengusung Anies Baswedan.
"Seminggu setelah itu barulah partai ini, Pak, mencari Pak Anies. Jadi takdir Pak Anies Baswedan itu bapak ibu ya ada rangkaian takdir-takdir sebelumnya," ucap dia.