Risma Upayakan Bantuan Usaha ke Eks Napiter di Jateng dan Yogya

13 Mei 2024 18:04 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mensos Tri Rismaharini di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Regional III, Kabupaten Sleman, Senin (13/5/2024). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Mensos Tri Rismaharini di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Regional III, Kabupaten Sleman, Senin (13/5/2024). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Mensos Tri Rismaharini menemui para eks narapidana terorisme (napiter) di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BPPPKS) Yogyakarta, Senin (13/5).
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan itu, Risma menyebut akan mengupayakan bantuan usaha ke puluhan eks napiter yang berasal dari Jateng dan DIY.
"Saya menerima beberapa surat dari eks napiter yang minta bantuan kita, untuk pemberdayaan," kata Risma kepada wartawan usai acara.
Mendapat surat tersebut, Risma kemudian menemui para eks napiter. Mereka bercerita tentang sulitnya bertahan hidup karena susah mencari kerja.
"Kita akan bantu mereka untuk melakukan usahanya untuk kehidupan mereka ke depan," bebernya.
Diakui Risma, ada banyak tantangan karena mungkin masih ada masyarakat yang menaruh curiga ketika eks napiter ini kembali terjun ke masyarakat.
Bantuan ke masing-masing eks napiter juga akan berbeda, tergantung dengan kebutuhan masing-masing.
"Kita asesmen mereka satu per satu karena tidak sama. Ada yang passionnya di pertanian, ada passionnya di perdagangan dan sebagainya. Iya (akan) ada pendampingan," katanya.
ADVERTISEMENT
Ketua Yayasan Putra Persaudaraan Anak Negeri (Persadani), Sri Puji Mulyo Siswanto, mengatakan stigma negatif masih kerap melekat kepada eks napiter.
"Stigma negatif itu selalu tersemat di masyarakat bahkan kadang di keluarga kita sendiri," kata Puji.
Melalui pendampingan dari dinas sosial, Densus 88, diharapkan para eks napiter dapat diterima kembali di masyarakat.
"Harapan kami teman-teman bisa dibantu untuk permodalan keterampilan. Sehingga bisa mandiri sebagaimana yang menjadi harapan," katanya.