“Rizieq Pulang usai Semua Kasus SP3”

28 Mei 2018 12:00 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
Rizieq Syihab dalam Aksi 212. (Foto: kumparan/Fanny Kusumawardhani)
zoom-in-whitePerbesar
Rizieq Syihab dalam Aksi 212. (Foto: kumparan/Fanny Kusumawardhani)
ADVERTISEMENT
Genap setahun sudah Rizieq Syihab angkat kaki dari Indonesia. Ia hengkang Mei 2017 setelah kasus chat mesum baladacintarizieq bikin geger dan ia ditetapkan sebagai tersangka--dan sampai saat ini belum juga kembali.
ADVERTISEMENT
Rumor bahwa ia akan pulang tiga bulan lalu, Februari 2018, sekadar angin lalu. Meski pendukungnya terlanjur memutihkan Bandara Soekarno-Hatta, Habib Rizieq tak juga tiba.
Alih-alih wajahnya yang muncul, suaranyalah yang kemudian diputar, Rabu (21/2). Suara dari rekaman telepon itu mengabarkan ia batal pulang setelah “meminta petunjuk Allah lewat salah istikharah, dan belum mendapat isyarat bagus.”
Hingga beberapa waktu lalu, nama Rizieq kembali disebut-sebut setelah salah satu kasusnya di Polda Jawa Barat, penodaan terhadap Pancasila, dihentikan karena kurang bukti. Surat perintah penghentian penyidikan (SP3) bahkan keluar sejak 18 Februari 2018--sekitar waktu beredarnya rumor Rizieq akan pulang.
Meski Rizieq batal pulang, ia terus menerima tamu dari tanah air di kediamannya di Mekkah. Ia juga rutin berkomunikasi dengan lawan maupun kawan politiknya di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Apa kabar Rizieq kini?
Berikut perbincangan kumparan dengan Sekjen Forum Umat Islam Al Khaththath, Juru Bicara Persaudaraan Alumni 212 Novel Bamukmin, Ketua GNPF Ulama Yusuf Martak, dan pengacara Rizieq, Kapitra Ampera.
Apa kabar Habib Rizieq di Arab Saudi?
Al Khaththath: Baik. Setiap hari bisa menerima 300 tamu, jadi posisinya lebih mulia. Saya sampaikan ini ke Pak Jokowi waktu kami (tokoh Alumni 212) ketemu Presiden (di Istana Bogor, Minggu 22 April). Saya sampaikan HRS (Habib Rizieq Syihab) di Mekkah enggak ada masalah.
Pertemuan dengan Presiden atas sepengetahuan Rizieq?
Novel Bamukmin: Yang pasti kami tahu Usamah Hisyam (Ketua Parmusi dan Ketua Tim 11 Ulama Alumni 212) selalu berupaya (memediasi).
ADVERTISEMENT
Cuma, kami sih udah kapok, dari pertama ketemu enggak ada hasilnya. Sampai (pertemuan) kedua juga enggak ada hasilnya, malah dibongkar. Mestinya kan (pertemuan) tertutup agar Jokowi juga nyaman, enggak ada intervensi dari luar. Tapi ada tim yang buka.
Yusuf Martak: Garis besarnya pertemuan itu memang dikehendaki oleh kedua belah pihak, baik Presiden melalui Saudara Usamah, dan kami dari pihak 212.
Sebelum masuk, di pintu masuk istana, HP kami dikumpulkan semua. Saya pikir itu adalah salah satu peraturan di Istana. Nah, menurut pandangan kami, dengan dikumpulkannya HP, berarti tidak ada yang boleh merekam dan tidak ada yang boleh mengambil gambar.
Anggapan kami itu adalah pertemuan yang tidak dipublikasikanlah untuk umum. Tapi lalu setelah diviralkan, ada foto--yang sebenarnya itu adalah foto perjalanan dari masjid menuju ruang kerja Presiden. Sebetulnya masih ada foto-foto lain yang angle-nya lebih bagus.
ADVERTISEMENT
Kalau foto itu yang mengedarkan memang Istana, kami anggap itu oknum, karena foto seadanya saja yang diedarkan. Nah, setelah diedarkan, mau tidak mau kami juga harus menjelaskan kepada publik dan para ulama yang tidak ikut dalam pertemuan itu, yang secara tidak langsung memberi kepercayaan pada kami.
Presiden menyampaikan dua pertanyaan dan satu poin. Yang pertama, pertanyaan Presiden itu, “Apa yang harus saya lakukan (terkait kasus hukum yang menimpa Rizieq)?” Yang kedua, “Apa yang harus saya sampaikan kepada Kapolri?”
Yang terakhir, Presiden merasa hanya mendapat masukan dari satu pihak, mungkin dari jajaran bawahannya atau aparat. Tapi Presiden mungkin belum mendapat masukan atau informasi dari pihak lain, misal kami.
Tapi dengan dua pertanyaan itu kan otomatis ada niat dari Presiden untuk menindaklanjuti (kasus-kasus Rizieq).
Perjalanan Rizieq Syihab (Foto: Basith Subastian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Perjalanan Rizieq Syihab (Foto: Basith Subastian/kumparan)
Bagaimana respons Rizieq atas penghentian kasusnya di Polda Jawa Barat?
ADVERTISEMENT
Al Khaththath: Positif. Kami kan sudah menyampaikan tekanan pada Presiden agar kriminalisasi ulama dan aktivis dihentikan, dan beliau setuju.
Kami mengingatkan kepada Presiden bahwa kriminalisasi itu merugikan dia sendiri.
Maksudnya Jokowi sepakat Rizieq tidak bersalah?
Kapitra: Bukan. Presiden tidak bisa mengintervensi penegakan hukum, tapi Presiden dapat memerintahkan penegakan hukum secara adil dan benar oleh penegak hukum. Itu saja.
Secara terpisah, Juru Bicara Presiden Johan Budi menyatakan, “Presiden telah menegaskan tidak mau intervensi hukum terhadap kasus siapa pun, termasuk Rizieq Syihab, dan menyerahkan sepenuhnya pada profesionalitas Polri.”
Rizieq minta semua kasusnya dihentikan?
Kapitra: Enggak. Pesannya satu saja, “Urus segera”.
Habib mengatakan, “Saya tidak melakukan perbuatan yang dituduhkan. Tolong antum segera urus SP3 ana.”
Rizieq Syihab. (Foto: AFP/Muhammad Azka)
zoom-in-whitePerbesar
Rizieq Syihab. (Foto: AFP/Muhammad Azka)
Yusuf Martak: Dengan segala keterbatasan dan kami patuh kepada hukum, ya tetap melalui advokat, pengacara-pengacara kami itu.
ADVERTISEMENT
Ya (lobi) itu tetap dilakukan, tetapi tidak khusus dalam bentuk lobi-lobi, ya karena kan yang dipermasalahkan soal hukum.
Mukernas 212 jadi digelar?
Novel Bamukmin: Insya Allah akhir Mei ini kami melakukan penyaringan, yang mana ulama-ulama Alumni 212 bisa melakukan Musyawarah Kerja Nasional untuk merumuskan, memberi masukan kepada Dewan Pembina Alumni Persaudaraan 212 Habib Rizieq dan Dewan Penasihat Persaudaraan Alumni 212 Amien Rais tentang siapa saja calon-calon presiden atau calon wakil presiden yang kami rekomendasikan.
Dari hasil rumusan mereka, terutama kami mengikut komando dari Habib Rizieq. Siapa yang akan dipilih Habib Rizieq, itulah yang akan kami dukung, yang akan kami perjuangkan, yang akan kami kampanyekan. Jadi kami ikut komando Habib Rizieq.
Rizieq di Pusaran Massa 212 (Foto: Basith Subastian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rizieq di Pusaran Massa 212 (Foto: Basith Subastian/kumparan)
Al Khaththath: Semua masih kami timbang-timbang, mana (calon presiden) yang paling tepat. Kami juga berkomunikasi dengan parpol-parpol yang disebut ‘koalisi umat’ itu seperti Gerindra, PKS, PAN, PBB. Harapan kami, mereka mau berkoalisi dan mengusung nama capres-cawapres.
ADVERTISEMENT
Novel Bamukmin: Kalau Jokowi mau dirangkul sama kami, ya kasih kami SP3, misal bilang, “Saya menginstruksikan kepada Kapolri untuk memberikan SP3 kepada Habib Rizieq, ulama dan aktivis Islam yang terjerat kasus hukum yang selama ini dikriminalisasi.” Selesai. Itu boleh-boleh saja.
Ada kabar dari Rizieq Syihab kapan dia akan kembali?
Al Khaththath: Kami sampaikan ke Presiden, syukur-syukur kalau bisa HRS Ramadhan di Indonesia, kami sangat senang sekali. Harapan kami syukur-syukur HRS bisa tarawih di Istiqlal pada bulan Ramadhan ini.
ADVERTISEMENT
Kapitra Ampera: Tunggu dulu SP3 yang lain di Polda. Saya lagi urus. Mudah-mudahan bulan ini selesai. (Setelah) semua SP3-nya selesai, dia akan pulang.
------------------------
Ikuti rangkaian kisah Menjinakkan Rizieq di Liputan Khusus kumparan.