RK Terima Curhatan dari Komunitas Tionghoa, Harap Ada Opera Kesenian di Glodok

23 Oktober 2024 15:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Calon Gubernur Jakarta nomor urut satu Ridwan Kamil bersama wakilnya Suswono dalam kegiatan silaturahmi bersama Komunitas Tionghoa & Harian Indonesia, Jakarta Barat, Rabu (23/10).  Foto: Alya Zahra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Calon Gubernur Jakarta nomor urut satu Ridwan Kamil bersama wakilnya Suswono dalam kegiatan silaturahmi bersama Komunitas Tionghoa & Harian Indonesia, Jakarta Barat, Rabu (23/10). Foto: Alya Zahra/kumparan
ADVERTISEMENT
Ridwan Kamil (RK) mengaku menerima banyak curhatan usai menghadiri diskusi bersama Komunitas Tionghoa dan Harian Indonesia, di Kawasan Glodok, Jakarta Barat, Rabu (23/10).
ADVERTISEMENT
Di antaranya tidak ada opera kesenian di Kawasan Glodok, infrastruktur yang kurang memadai, dan biaya sewa hunian yang relatif mahal.
“Curhatan dari para tokoh tokoh di sini, satu, pengin ada opera untuk kesenian. Ternyata belum ada. Kedua, ada wilayah wilayah bisnis yang ternyata infrastrukturnya masih belum baik. Ketiga, golongan anak cucu itu tidak tinggal di sini, karena [biaya sewa] mahal,” ungkap Ridwan Kamil kepada wartawan, di Kawasan Glodok, Jakarta Barat, Rabu (23/10).
Menanggapi berbagai curhatan tersebut, Ridwan Kamil berencana merevitalisasi pasar di sekitar Kawasan Glodok menjadi tempat belanja sekaligus hunian. Nantinya, masyarakat dapat berbelanja di lantai bawah, sementara lantai paling atas dapat digunakan sebagai hunian.
“Kalau ada tanah-tanah pasar itu jangan selantai, minimal lebih tinggi. Minimal lebih tinggi lagi ada apartemen harusnya, ya kan mahal lahannya kan. Sehingga bawahnya dagang, atasnya hunian,” ujar Ridwan Kamil.
ADVERTISEMENT
Apabila terpilih, Ridwan Kamil, mengatakan dalam waktu lima tahun ke depan akan memperbanyak hunian buat generasi millenial hingga Gen Z. Sehingga mimpi masyarakat Tionghoa yang berharap bisa tinggal di Kawasan Glodok dapat terwujudkan.
“Di Jakarta ada 140-an, jadi harusnya dalam 5 tahun supply hunian untuk generasi millennial Gen Z bisa kita hadirkan. Sehingga mimpi mereka tinggal di Jakarta itu bisa [kita wujudkan],” imbuhnya.