Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Rolls-Royce: dari Mobil Mewah hingga Mesin Pesawat
19 Januari 2017 18:02 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
ADVERTISEMENT
Rolls-Royce kerap dikenal sebagai produsen mobil mewah. Padahal, perusahaan holding asal Inggris itu memiliki berbagai lini usaha yang berkaitan dengan industri manufaktur.
ADVERTISEMENT
Dari dugaan kasus suap yang menjerat eks Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar, jelas bahwa Rolls-Royce bukan hanya perusahaan mobil mewah, tapi juga pembuat mesin pesawat.
Perusahaan Rolls-Royce Limited memproduksi mesin pesawat. Berbeda dengan Rolls-Royce Motor Car yang khusus melayani penjualan mobil mewah.
Dilansir dari laman resmi perusahaan terkait, rolls-royce.com, Rolls-Royce memiliki sejarah bisnis panjang yang didahului oleh perakitan mobil, baru kemudian mesin pesawat. Di samping produksi mesin pesawat, perusahaan tersebut juga memiliki lini bisnis di pertahanan udara, kelautan, nuklir, dan energi.
Rolls-Royce didirikan oleh Henry Royce sebagai perusahaan perakitan mesin pada tahun 1884. Hingga kemudian Rolls-Royce meluncurkan produk mobil sendiri mulai 1904.
Rolls-Royce kemudian terjun ke industri perakitan mesin pesawat karena Inggris terlibat Perang Dunia Pertama.
ADVERTISEMENT
Tahun 1914, Rolls-Royce meluncurkan mesin bernama the Eagle. Mesin ini dipasang di berbagai pesawat Kerajaan Inggris, termasuk pesawat penjelajah jauh.
Reputasi Rolls-Royce sebagai produsen mesin pesawat begitu gemilang ketika Perang Dunia Pertama meletus di Eropa.
Selain the Eagle, mesin Rolls-Royce lain yang bernama Griffon 58 ikut andil dalam kemenangan Inggris di Perang Dunia I.
Selanjutnya pada Perang Dunia II, mesin Rolls-Royce Merlin dan Rolls-Royce Griffon menjadi andalan Angkatan Udara Kerajaan Inggris.
Dengan kedua mesin itu, pesawat Hunter Hurricane dan Supermarine Splitfire berhasil menangkal gempuran pasukan udara Nazi di Battle of Britain.
Rolls-Royce kemudian masuk ke lini penerbangan sipil untuk pertama kalinya pada 1953.
Pengembangan terus dilakukan perusahaan itu hingga pada 1960 mereka meluncurkan mesin RB211 yang dibuat untuk pesawat berbadan lebar.
ADVERTISEMENT
Saat ini Rolls-Royce memiliki 11 jenis mesin pesawat yang terpasang di berbagai manufaktur penerbangan sipil. Produk tersebut adalah Trent 7000, Trent XWB, Trent 1000, Trent 900, Trent 500, BR715, Trent 800, AE 3007, Trent 700, RB 211-524G/H, dan RB211-535E4.
Rolls-Royce bermitra cukup akrab dengan dua raksasa perusahaan perakitan pesawat, Boeing dan Airbus.
Boeing mengandalkan proyek prestisius pesawat jumbo Boeing 787 kepada mesin Trent 1000 produksi Rolls-Royce. Sementara mesin Trent 700 memenangkan hati Airbus untuk dipasangkan pada pesawat Airbus 330.
Terkait mesin Trent 700 yang dirakit pada Airbus A330 itulah, mantan Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar terjerat kasus dugaan suap pengadaan pesawat.