Romy Sebut Suara PPP Digembosi Usai Pencoblosan, Gugat ke MK dan Bawaslu

21 Maret 2024 11:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
Ketua Majelis Pertimbangan PPP Romahurmuziy (Romy) di Kantor DPP PPP, Jakarta Pusat, Kamis (5/1/2023). Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Majelis Pertimbangan PPP Romahurmuziy (Romy) di Kantor DPP PPP, Jakarta Pusat, Kamis (5/1/2023). Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua Majelis Pertimbangan PPP M. Romahurmuziy (Romy) menanggapi partainya yang tidak lolos parlemen periode 2025-2029 dengan hasil suara 3,87 persen di rekapitulasi nasional KPU. Romy mengatakan terdapat perbedaan suara cukup signifikan antara data KPU dan internal partai yang dimiliki.
ADVERTISEMENT
"Bahwa dari pembandingan di beberapa dapil, kami mendapatkan perbedaan angka yang cukup signifikan dengan total perolehan nasional yang ditampilkan di layar pleno KPU. Berdasarkan data yang kami miliki, perolehan suara PPP jauh melampaui ambang batas parlemen (PT) 4%," kata Romy kepada wartawan, Kamis (21/3).
Karena itu, Romy menuturkan berdasarkan rapat Ketua Majelis dan DPP partai yang dipimpin Ketum Mardiono Rabu (20/3) malam, PPP akan menggugat hasil rekapitulasi suara KPU ke Bawaslu dan KPU.
"DPP PPP diperintahkan menyiapkan langkah-langkah untuk melakukan gugatan ke Bawaslu dan Mahkamah Konstitusi dalam rangka mengembalikan suara PPP yang digembosi di beberapa dapil, justru setelah terjadinya coblosan," ucap eks Ketum PPP itu.
PPP gelar Harlah di Makassar tanpa dihadiri Presiden Jokowi. Foto: Dok. Istimewa
Romy pun mengatakan PPP menghormati hasil kerja seluruh unsur penyelenggara pemilu di semua tingkatan. Namun demikian, DPP sudah diminta menarik seluruh saksi PPP di KPU dan tidak menandatangani hasil pleno KPU, sebagai bagian dari penggunaan hak konstitusional partai, menolak hasil pleno rekapitulasi tingkat nasional yang digelar KPU.
ADVERTISEMENT
"Bahwa kami mohon doa kepada seluruh rakyat Indonesia, agar perjuangan kami untuk mendapatkan keadilan, diberikan kemudahan dan bimbingan Allah SWT," tandas Romy.
PPP pertama kali tidak lolos Senayan sejak masa zaman orde baru. Partai yang sudah berkiprah sejak lama itu, menjadi bagian dari parlemen periode 2019-2024. Dan setelah tak lolos, DPR hanya diisi 8 fraksi.
Berikut selengkapnya suara sah parpol Pemilu 2024:
Partai Lolos Parlemen
⁠PDIP: 25.387.279 suara (16,72%)
Golkar: 23.208.654 suara (15,28%)
Gerindra: 20.071.708 suara (13.22%)
PKB: 16.115.655 suara (10,61%)
NasDem: 14.660.516 suara (9,65%)
⁠PKS: 12.781.353 suara (8,42%)
Demokrat: 11.283.160 suara (7,43%)
⁠PAN: 10.984.003 suara (7,23%)
Partai Tidak Lolos Parlemen
PPP: 5.878.777 suara (3,87%)
⁠⁠PSI: 4.260.169 suara (2,80%)
Perindo: 1.955.154 suara (1,28%)
ADVERTISEMENT
Partai Gelora: 1.281.991 suara (0,84%)
Hanura: 1.094.588 suara (0,72%)
Partai Buruh: 972.910 suara (0,64%)
Partai Ummat: 642.545 suara (0,42%)
⁠PBB: 484.486 suara (0,31%)
Partai Garuda: 406.883 suara (0,26%)
⁠PKN: 326.800 suara (0,21%)
Angka ini merupakan hasil total perolehan suara parpol dibagi total suara sah untuk Pileg 2024 yang dihitung saat rapat pleno rekapitulasi tingkat nasional pada Rabu (20/3).