Rosan Bantah Pernyataan Connie soal Prabowo Menjabat Presiden Hanya 2 Tahun

11 Februari 2024 15:53 WIB
·
waktu baca 5 menit
Ketua TKN Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani (tengah), menyampaikan klarifikasi terkait pernyataan Connie Rahakundini Bakrie di Media Center Prabowo-Gibran, Minggu (11/2/2024). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua TKN Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani (tengah), menyampaikan klarifikasi terkait pernyataan Connie Rahakundini Bakrie di Media Center Prabowo-Gibran, Minggu (11/2/2024). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua TKN Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani, menanggapi tudingan pakar militer dan intelijen, Connie Rahakundini Bakrie, yang menyebut soal rencana kubu Paslon 02 jika memenangkan Pilpres 2024.
ADVERTISEMENT
Connie mengatakan, Rosan pernah bilang jika Prabowo-Gibran terpilih, Prabowo hanya akan menjabat selama dua tahun. Setelah itu akan diganti oleh Gibran.
Terkait hal itu, Rosan membantah pernyataan Connie. Ia memastikan bahwa itu bukan pernyataannya.
Rosan bercerita, ia dan Connie sebelum Pilpres 2024 belum saling kenal. Ia lalu mendapat kabar Connie ingin menemuinya untuk bergabung ke tim Prabowo-Gibran.
"Ya, sebelumnya tidak pernah mengenal Ibu Connie, sebelumnya. Saya tidak pernah mengenal Bu Connie. Kemudian saya dikontak oleh ketua tim media Pak Prabowo bahwa Bu Connie ingin bertemu dengan saya, saya tanya untuk apa? Untuk dua hal. Satu ingin bergabung dengan tim Pak Prabowo dan Mas Gibran, dan juga ada aspirasi pribadi beliau," tutur Rosan saat konferensi pers di Media Center Prabowo-Gibran di Kebayoran Baru, Jakarta, Minggu (11/2).
ADVERTISEMENT
Rosan mengatakan, saat itu terbuka untuk menerima Connie menjadi bagian dari timnya. Ia lalu bertemu dengan Connie pada akhir November 2023 di kantornya. Selain mereka berdua, terdapat dua orang lainnya, yakni satu orang yang dibawa Connie dan Ketua Tim Media Prabowo.
Dalam pertemuan itu Connie menyampaikan keinginannya mendukung Prabowo-Gibran. Ia juga meminta saran cara untuk bergabung karena selama ini menjelek-jelekkan Gibran.
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menyapa massa saat kampanye akbar di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (10/2/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
"Beliau memang ingin bergabung kepada tim TKN. Pengin bergabung, tentunya saya menyambut baik, tapi beliau menyampaikan bahwa beliau ini bingung juga karena selama ini sudah menjelek-jelekan Mas Gibran terutama, Pak Jokowi, terutama Mas Gibran," kata Rosan.
Dalam pertemuan itu juga ada pernyataan Connie soal jabatan Prabowo yang hanya dua tahun. Rosan justru yang meminta Connie untuk tidak bicara seperti itu.
ADVERTISEMENT
"Pernyataan yang dua tahun itu bukan datang dari saya, beliau mengatakan 'Ini gimana kalau sudah 2 tahun, atau kalau tiba-tiba Prabowo, saya ini orang intelijen, bisa aja Pak Prabowo diracun, bisa lebih cepat, itu gimana', dia bilang begitu. Saya bilang, 'Bu, udahlah, itu tidak pantas. Ya, udahlah, kita sih nggak ada pikiran seperti itulah, janganlah'," ungkap Rosan mengingat pembicaraannya dengan Connie.
Rosan berani memastikan hal itu sebab pertemuan itu tidak hanya antara dia dan Connie. Tapi ada dua orang lainnya yang ikut menyaksikan.
"Ini pernyataan beliau, bukan pernyataan saya. Jadi saya kemudian apa, beliau menyampaikan seperti itu, dan alhamdulillahnya di meeting itu bukan hanya saya berdua, tapi ada 4 orang, ada 1 orang dibawa oleh Ibu Connie, 1 lagi Ketua Tim Media Pak Prabowo. Jadi itu bisa verifikasi pembicaraan itu," tutur Rosan.
Ketua TKN Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Senin (5/2/2024). Foto: Jonathan Devin/kumparan
Mantan Dubes AS itu menyayangkan Connie yang merupakan seorang akademisi justru menyebarkan hoaks. Apalagi video pernyataan tidak benar itu beredar secara masif di masa tenang ini.
ADVERTISEMENT
"Saya sangat terkejut dan juga sedih juga. Karena ini datang dari Ibu Connie yang seorang akademisi, dan intelektual, yang mestinya tidak menyebarkan berita-berita yang tidak benar. Berita-berita kebohongan seperti itu," ujar Rosan.

Video Connie yang Beredar

Dalam video yang beredar di akun TikTok @masminto635, Connie membeberkan kronologi pertemuannya dengan Rosan yang berkaitan dengan rencana bergabung dengan kubu 02.
Awalnya, Connie bercerita soal dirinya kaget saat diminta Ketua TKN Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani, untuk bergabung dalam mendukung Paslon 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Pasalnya, Rosan menyebut jika 02 memenangi Pilpres 2024, Prabowo hanya diberi kesempatan untuk menjabat selama dua tahun.
"Pak Rosan, kenapa saya mesti gabung 02. Saya ini akademisi, saya ada di mana-mana. Toh saya bantu Pak Prabowo minta apa, nih untuk bikin roadmap pertahanan kalau jadi presiden, saya di tim itu, Pak, oke," ujarnya dikutip dari video tersebut, Minggu (11/2).
Pengamat Pertahanan, Connie Bakrie. Foto: Instagram/@connierahakundinibakrie
"Sebelum saya bilang apa dulu, saya mau tanya emang Pak Prabowo ini bakal jadi presiden berapa lama?” lanjut Connie.
ADVERTISEMENT
Connie pun membeberkan pernyataan Rosan yang menjelaskan rencana kubunya jika berhasil memenangkan Pilpres 2024 ini.
"Ini menyampaikan Pak Rosan, loh, duta besar kita, mantan, di Amerika. Jadi rencananya dua tahun, tiga tahun berikutnya diikuti oleh Gibran,” beber Connie menyampaikan pernyataan Rosan.
Mendengar pernyataan tersebut, Connie mengaku sangat terkejut. Menurutnya, dengan kondisi tersebut, ada kemungkinan Prabowo digunakan Jokowi menjadi alat politik untuk tetap dapat berkuasa.
"Pertanyaan gue bodoh aja, nih, lu yakin Prabowo dibiarkan hidup oleh Jokowi dua tahun? Kalau saya jadi Gibran atau Pak Jokowi, saya matiin [Prabowo] besok," katanya.
"Kalau dia [Jokowi] bisa mengkhianati Ibu Megawati Soekarnoputri dengan segala perjuangan yang menjadikan dia ada di Istana sampai dua kali, ada jadi Gubernur Jakarta, ada jadi wali kota, apa bedanya dia bisa bunuh Pak Prabowo di tengah jalan?” tutur Connie.
ADVERTISEMENT
Dengan pernyataan tersebut, Connie pun menyatakan enggan bergabung dengan kubu 02.
"Makanya statement saya, kan, jadi kuat. Bahwa Pak Prabowo itu digunakan, bahwa Gibran itu memberatkan. Itu kan bahasa-bahasa saya, dan saya of course saya bilang sama Pak Rosan, saya enggak mungkin ada di sana [TKN],” ujarnya.
Kiri-kanan: Ikrar Nusa Bhakti, Connie Bakrie, Henry Yosodiningrat, Rudi S Kamri dalam diskusi di Jakarta, 9 Februari 2024. Foto: Instagram/@connierahakundinibakrie
Jika ditelusuri, pernyataan Connie tersebut muncul dalam diskusi dalam rangkaian acara Mimbar Keprihatinan Bangsa dan Seruan Kebangsaan Purnawirawan TNI-Polri di sebuah hotel di Jakarta Pusat, pada 9 Februari 2024.
Dalam diskusi itu, Connie duduk sebagai narasumber bersama pengamat politik Prof.Ikrar Nusa Bhakti dan pengacara senior Henry Yosodiningrat. Diskusi dipandu oleh Rudi S. Kamri.