Rosan Ungkap Connie Ingin Jadi Wamenhan atau Wamenlu

Rosan Roeslani, Ketua TKN Prabow-Gibran di Deklarasi Muda Berakhlak for Prabowo - Gibran di Plaza Senayan, Jakarta, Selasa (19/12/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

Ketua TKN Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani, menyebut Connie Rahakundini Bakrie, pakar hankam dan militer, ingin jadi Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) atau Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu).

"Kebetulan Bu Connie bicara kepada saya, bicara berdua, intinya ternyata beliau ingin menjadi Wamenlu, permintaan beliau, atau Wamenhan. Tapi lebih ingin jadi Wamenlu," kata Rosan saat konferensi pers di Media Center Prabowo-Gibran, Minggu (11/2).

"Saya bilang 'Bu itu bukan domain saya, tapi kalau ibu bekerja untuk Pak Prabowo mungkin ada pilihan lain, silakan disampaikan ke beliau. Jadi keinginan dari Ibu Connie yang disampaikan kepada saya ingin jadi Wamenlu keinginannya atau jadi Wamenhan, tapi keinginannya lebih ke wamenlu," lanjut Rosan.

Rosan menambahkan, "Beliau mengatakan dengan pengalaman beliau dan yang lain-lain, ya silakan saja nanti disampaikan."

Pengamat Pertahanan, Connie Bakrie. Foto: Instagram/@connierahakundinibakrie

Konpers yang digelar Rosan ini menanggapi pernyataan Connie soal rencana kubu Paslon 02 Prabowo-Gibran jika memenangkan Pilpres 2024.

Versi Connie, Rosan pernah bilang jika Prabowo-Gibran terpilih, Prabowo hanya akan menjabat selama dua tahun. Setelah itu akan diganti oleh Gibran.

Terkait hal itu, Rosan membantah pernyataan Connie. Ia memastikan bahwa itu bukan pernyataannya.

Kiri-kanan: Ikrar Nusa Bhakti, Connie Bakrie, Henry Yosodiningrat, Rudi S Kamri dalam diskusi di Jakarta, 9 Februari 2024. Foto: Instagram/@connierahakundinibakrie

Pernyataan Connie terkait Prabowo tersebut muncul dalam diskusi dalam rangkaian acara Mimbar Keprihatinan Bangsa dan Seruan Kebangsaan Purnawirawan TNI-Polri di sebuah hotel di Jakarta Pusat, pada 9 Februari 2024.

Dalam diskusi itu, Connie duduk sebagai narasumber bersama pengamat politik Prof. Ikrar Nusa Bhakti dan pengacara senior Henry Yosodiningrat. Diskusi dipandu oleh Rudi S. Kamri.

Selengkapnya bisa dibaca di tautan ini: