Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
RS Kariadi Pastikan Layanan Pasien Tak Terdampak Riuh Kasus Bullying PPDS
2 September 2024 18:00 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Manajemen RSUP Dr. Kariadi memastikan pelayanan di rumah sakit tidak terganggu buntut riuh kasus bullying di Program Studi Anestesi Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) FK Universitas Diponegoro (Undip) di RSUP Kariadi.
ADVERTISEMENT
RSUP Dr. Kariadi juga menegaskan kebutuhan dokter anestesi masih cukup, menyusul dihentikannya aktivitas klinis Dekan FK Undip Dr. Yan Wisnu imbas kasus bullying di PPDS Undip.
"Sampai detik ini pelayanan tidak terganggu, artinya pelayanan di rumah sakit masih berlangsung, pelayanan operasi juga berlangsung. Tidak ada gangguan pelayanan," ujar Manajer Hukum dan Humas RS Dr. Kariadi Semarang, Vivi Vira Viridianti, Senin (2/8).
Ia juga mengatakan, tidak ada pembatasan tindakan operasi bagi pasien imbas dihentikannya PPDS Undip program studi anestesi. Antrean merupakan hal yang wajar lantaran RSUP Dr. Kariadi merupakan rumah sakit rujukan utama.
"Tidak ada pembatasan, semua operasi kami jadwalkan. RSUP Dr. Kariadi itu terbesar dan rumah sakit rujukan pusat Jateng dan Kalimantan, jadi banyak antrean, bukan karena kasus," ujar Vivi.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kebutuhan dokter anestesi dan dokter bedah konsultan kanker juga masih tercukupi, meski dokter Wisnu dihentikan sementara dan PPDS anestesi juga dihentikan. Dokter Wisnu merupakan Dokter Spesialis Bedah Onkologi.
"Tidak ada (kekurangan) karena pelayanan di onkologi itu tim, tidak mungkin satu dokter saja, jadi nanti ada wewenang dari tim. Kita ini prioritasnya pelayanan kesehatan terhadap masyarakat, tidak boleh dong ada yang telantar. Bagaimana kalau telantar? Maka, tim yang akan menyelesaikan," tegasnya.
Ia juga berharap, pengungkapan kasus kematian Aulia bisa segera mendapatkan hasil agar masalah ini tidak berlarut-larut, dan Wisnu dapat kembali menjalankan aktivitas klinisnya di rumah sakit.
"Mohon doanya cepat selesai, nanti beliau bisa bergabung lagi memberi pelayanan terhadap pasien. Ini hasil evaluasi bersama supaya lebih fokus menghadapi masalah ini bersama," kata Vivi.
ADVERTISEMENT