Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
RS, Pelaku Sabet Gir yang Tewaskan Daffa Bagian dari Geng SMK di Yogya
11 April 2022 14:41 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kelima pelaku ini masing-masing 2 masih berstatus pelajar SMK termasuk RS (18) si eksekutor, dan 3 lainnya merupakan alumni sekolah itu.
Dirreskrimum Polda DIY Kombes Ade Ary Syam Indradi menjelaskan mereka tergabung dalam geng sekolah di salah satu SMK di Yogyakarta.
"Kelompok pelaku ini berasal atau nama grupnya saya tidak sebutkan ya, saya kasih inisial M nanti terlalu GR (gede rasa) mereka karena salah satu cita-cita kelompok-kelompok ini adalah pengen ngetop, makin kita sebut makin senang dia," kata Ade Ary di Polda DIY, Senin (11/4).
"Makin seperti kita berikan kesempatan mereka untuk melakukan hal-hal untuk melakukan proses pembelajaran, untuk semacam ospek senior menyuruh juniornya, ada kecenderungan seperti itu berdasarkan fakta kasus-kasus yang terjadi di wilayah Polda DIY," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Kelompok pelaku ini awalnya hendak tawuran sarung melawan kelompok lain berinisial V di Perempatan Ndruwo, wilayah Kabupaten Bantul. Namun tawuran urung dilaksanakan karena telah dibubarkan anggota Polres Bantul.
Kelompok ini berpencar dan 5 orang dengan 2 sepeda motor dari kelompok M ini lah kemudian mengalami gesekan dengan kelompok korban hingga salah satu dari kelompok korban tewas.
"(Perang sarung) dengan kelompok lain bukan kelompok korban. Kelompok korban ketemu di Ring Road saling ejek ejekan, juga kejar-kejaran, saling memaki," katanya.
Sementara untuk kelompok korban, Ade Ary belum bisa memastikan apakah mereka juga geng sekolah. Namun yang pasti mereka masih satu sekolah. Di sisi lain, belum ditemukan adanya senjata yang dibawa kelompok korban.
ADVERTISEMENT
"Mereka (korban) satu sekolah semuanya, ya masih didalami yang jelas mereka berasal dari satu sekolah yang sama," katanya.
Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto menjelaskan 3 pelaku yang sudah tidak bersekolah itu mayoritas adalah alumni SMK tersebut.
"Yang mahasiswa salah satunya alumni SMK tersebut. Yang mahasiswa itu pernah satu sekolah sama yang sekarang eksekutor sekolah," jelasnya.
Yuli pun meminta agar orang tua yang anaknya masih duduk di bangku SMA sederajat, apabila terindikasi terlibat geng sekolah diminta untuk segera berhenti.
"(Kelompok) M itu geng sekolah. Jadi sekaligus kita menyampaikan kepada orang tua yang masih anaknya masih di tingkat SMK SLTA SMA, yang ada indikasi terlibat geng sekolah supaya disuruh berhenti," katanya.
ADVERTISEMENT
Meski tak merinci, Yuli menjelaskan bahwa Polda hingga Polres sudah memiliki data geng-geng sekolah tersebut.
"Memang ketika tidak terjadi tindak pidana juga tidak bisa kita tindak. Untuk itu, pencegahan dari terutama orang tua pihak sekolah terhadap adanya geng sekolah ini sangat dinantikan, sangat diharapkan perannya. Sehingga geng sekolah tidak berkembang semakin ke arah yang tidak baik," katanya.