Ruhut Sitompul Yakin Jokowi Tak Netral karena Gibran Maju Wapres: Manusia Biasa

16 Desember 2023 19:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konpers dihadiri Deputi Bidang Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud Todung Mulya Lubis, Jubir TPN Chico Hakim, hingga Ruhut Sitompul di Media Center TPN, Sabtu (16/12/2023). Foto: Annisa Thahira Madina/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konpers dihadiri Deputi Bidang Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud Todung Mulya Lubis, Jubir TPN Chico Hakim, hingga Ruhut Sitompul di Media Center TPN, Sabtu (16/12/2023). Foto: Annisa Thahira Madina/kumparan
ADVERTISEMENT
Jubir TPN Ganjar-Mahfud, Ruhut Sitompul, yakin Presiden Jokowi tak akan netral selama rangkaian Pilpres 2024. Menurutnya ini sudah terbukti dengan majunya putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, sebagai cawapres dari Prabowo Subianto.
ADVERTISEMENT
"Kita sangat menghormati Pak Joko Widodo, ya kami pendukung setia beliau, tapi kami juga melihat ya namanya tetaplah Pak Joko Widodo manusia biasa, walaupun beliau presiden 2 periode, sebelumnya wali kota 2 periode, gubernur satu periode. Kenapa saya katakan demikian? Ya anaknya ikut jadi calon wakil presiden," kata Ruhut di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Gondangdia, Jakarta Pusat, Sabtu (16/12).
"Beliau mengatakan kita semua harus netral. Tapi kata John F Kennedy pada waktu beliau pidato calon presiden, beliau mengutip kata-kata Dante seorang filsuf, kita saat ini pada saat krisis moral yang sangat dalam, enggak ada itu orang yang netral," imbuh dia.
Meski Jokowi berupaya netral, Ruhut khawatir lingkaran Jokowi tak menjunjung netralitas. Ia menuding saat ini upaya memenangkan Prabowo-Gibran dengan menjatuhkan Ganjar-Mahfud tengah dilakukan orang sekitar Jokowi.
Ruhut Sitompul di Workshop Jubir Jokowi-Ma'ruf Amin di Posko Cemara, Jakarta Pusat, Rabu (15/8/2018). Foto: Rafyq Alkandy/kumparan
Salah satunya yakni pencopotan baliho Ganjar di Banten yang diduga TPN memiliki keterlibatan aparat kepolisian.
ADVERTISEMENT
"Okelah kita hormati Pak Jokowi, saya juga walau patah hati tetap i love you full, tapi sekitar Lurah (Jokowi) ini yang kita kuatirkan. Kalau bukan aparat atau profesional, nggak mungkin dalam hitungan jam 70 baliho itu hilang," ujar Ruhut.
"Tapi kami tim pendukung Pak Ganjar, Pak Mahfud, kami tidak menyerah, kami tidak menyerah kami percaya ini reformasi. Rakyat sudah sangat cerdas, (jika mereka) lakukan hal-hal seperti ini terus, (maka) rakyat akan meninggalkan mereka-mereka," tandasnya.