Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Ruki ke Tanak yang Ingin Jadi Pimpinan KPK Lagi: Mau Nyari Apa Lagi Sih, Pak?
18 September 2024 10:30 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Wakil Ketua KPK Johanis Tanak menjalani tes wawancara dalam seleksi calon pimpinan KPK, Rabu (18/9). Ketua KPK periode pertama, Taufiequrrachman Ruki, menjadi salah satu panelis.
ADVERTISEMENT
Ruki pun mempertanyakan apa niat Tanak sehingga mau menjadi pimpinan KPK lagi.
"Perjalanan panjang buat Pak Johanis Tanak, dari seorang jaksa karier sampai menjadi Kepala Kejati Jambi, kemudian apply untuk menjadi salah satu pimpinan KPK periode yang lalu, sampai ke 10 besar di DPR, kemudian nasib belum membawa anda menjadi 5 pimpinan," kata Ruki.
Ruki melanjutkan, "Tetapi pada proses Penggantian Antar Waktu kembali Pak Johanis Tanak dan Pak Nyoman Wara dipanggil ke DPR untuk menggantikan saudari Pintauli. Betul begitu kan?"
"Panjang sekali perjalanan anda. Saya ingin sebuah elaborasi, sebuah penjelasan dari anda, menurut cara pandang anda, pimpinan KPK itu apa sih? Anda menganggap pimpinan KPK itu apa? Cara pandang ini akan menentukan sikap anda, cara bertindak anda, dan semua ini bersumber dari niat," kata Ruki.
ADVERTISEMENT
"Tapi saya bukan peramal, sehingga saya tidak membaca niat anda. Kita sebagai orang hukum kita tidak pernah bisa membuktikan niat orang untuk melakukan kejahatannya, tapi yang kita lihat adalah rangkaian perbuatannya menunjukkan adanya niat," ujar Ruki.
"Karena itu saya ingin tahu, what is in your mind? What is... pimpinan KPK itu apa? Sehingga anda dan beberapa teman berinisiasi begitu punya semangat untuk menjadi salah satu pimpinan KPK. Kasarnya, mau ngapain? Mau diapain?" ujar Ruki.
Mau Nyari Apa Lagi Sih, Pak?
Tanak memulai dengan menjelaskan bahwa pimpinan adalah manajer, yang akan mengatur, me-manage suatu organisasi. Jawaban ini bersifat normatif, ia pun mengutip UU KPK. "Harus dijalankan dengan baik dan benar serta penuh rasa tanggung jawab," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Ruki pun mempertanyakan, apakah Tanak bermaksud mengatakan bahwa menjadi pimpinan kpk itu adalah sebuah pekerjaan?
"Bukan kah kalau sebuah pekerjaan, karier kita, Bapak dan saya kita sama-sama mantan pegawai negeri, sudah mencapai sebuah optimum reach, mau nyari apa lagi, Pak?" kata Ruki.
Ruki melanjutkan, "Jadi Kajati sudah, anak sudah selesai semua, saya lihat bapak udah selesai nih. Anak dua dokter, mau nyari apa lagi sih Bapak mau jadi pimpinan KPK itu? Dalam usia yang sudah semakin meningkat, apa yang bapak cari?"
Tanak pun menjawab, "Saya bukan mau cari harta, saya bukan mau cari apa pun. Seperti yang bapak katakan, saya sudah selesai tugas di kejaksaan, dan anak sudah berhasil, apa lagi yang saya cari? Tidak ada lain Pak selain untuk mengabdi pada negara dan bangsa untuk menegakkan hukum dan keadilan, khususnya untuk memberantas korupsi."
ADVERTISEMENT
Menurut Tanak, dalam Pembukaan UUD 1945, terdapat cita-cita RI yang adil, makmur, dan sejahtera. "Tapi mungkinkah keadilan, kemakmuran, dan kesejahteraan itu bisa terwujud kalau negara Republik Indonesia ini penuh dengan perbuatan korupsi di jajaran pemerintah maupun yang dilakukan oleh kalangan masyarakat?" katanya.