Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
RUU Ketahanan Keluarga: Pemerintah Bisa Sedot dan Sebar Luaskan Data Keluarga
18 November 2020 12:45 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Hal itu diatur dalam Bab VII mengenai sistem informasi ketahanan keluarga, pasal 55 ayat 1 yang berbunyi 'BKKBN menyelenggarakan sistem informasi Ketahanan Keluarga secara terintegrasi'.
Melalui sistem ketahanan keluarga , dalam ayat 2, BKKBN akan melakukan pengumpulan, pengelolaan, hingga penyebarluasan data tentang ketahanan keluarga. Data ketahanan keluarga yang dimaksud yakni permasalahan hingga potensi setiap keluarga.
Berikut penjelasan Pasal 55 ayat 2,3, dan 4:
(2) Sistem informasi Ketahanan Keluarga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi pengumpulan, pengolahan, penyajian, penyampaian, pengelolaan, dan penyebarluasan data dan/atau informasi tentang Ketahanan Keluarga sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
(3) Data dan atau informasi tentang Ketahanan Keluarga sebagaimana dimaksud pada ayat (2) paling sedikit memuat data terpilah Keluarga, permasalahan utama Keluarga, dan potensi Keluarga.
ADVERTISEMENT
Dalam RUU tersebut dijelaskan mengapa pemerintah perlu masuk ke dalam ranah keluarga. Adanya sistem informasi ini diharapkan menjadi acuan dalam perencanaan kebijakan, pusat data dan informasi hingga pengaduan.
Hal itu tercantum dalam pasal 4 pasal 55, yaitu:
(4) Sistem informasi Ketahanan Keluarga digunakan untuk:
a. perencanaan kebijakan;
b. monitoring dan evaluasi;
c. pusat data dan informasi;
d. pengaduan;
e. media belajar terkait dengan Ketahanan Keluarga; dan
f. basis perencanaan pengembangan sumber daya manusia nasional.
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem informasi Ketahanan Keluarga diatur dalam Peraturan Pemerintah.
Sistem Informasi Ketahanan Keluarga Dinilai Bisa Disalahgunakan
Dalam rapat panitia kerja (panja), Anggota Baleg Fraksi PDIP Putra Nababan menyoroti sejumlah ayat dalam pasal 55. Putra menyoroti kewenangan pemerintah pusat dan daerah yang berpotensi menyebarluaskan informasi tentang keluarga.
ADVERTISEMENT
Sehingga tak menutup kemungkinan informasi dapat disalahgunakan.
"Kalau kita baca di pasalnya, ayat 2, 3, dan 4 pasal yang menurut kami mengizinkan pemerintah pusat dan daerah mengumpulkan dan mengelola, menyajikan, bahkan menyebarluaskan data informasi yang dimiliki keluarga," kata Putra, Selasa (17/11).
"Kemudian di ayat 3 sistem infomasi RUU Ketahanan Keluarga ini diawali dengan rencana kebijakan monitoring data informasi, yang tentu dapat bocor bahkan disalahgunakan," lanjut dia.