Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0

ADVERTISEMENT
Ijazah Jokowi kembali dipertanyakan. Bahkan, rumah Presiden ke-7 itu sempat didatangi oleh sejumlah massa.
ADVERTISEMENT
Jokowi yang selama ini diam akhirnya buka suara. Bagaimana reaksinya? Berikut kumparan rangkum.
Bermula dari Penggunaan Font Times New Roman di Skripsi Jokowi
Alumnus UGM yang juga mantan dosen Universitas Mataram, Rismon Hasiholan Sianipar, mempersoalkan penggunaan font Times New Roman yang ada di lembar pengesahan skripsi Jokowi.
Menurutnya, font tersebut belum ada di era-80 an, atau saat Jokowi menyusun skripsi. UGM pun membantah tudingan ini.
Katanya, font tersebut sudah jamak digunakan oleh percetakan yang berada di sekitar UGM periode itu.
"Ada banyak skripsi mahasiswa yang menggunakan sampul dan lembar pengesahan dengan mesin percetakan," kata Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Sigit Sunarta, dalam keterangan tertulis yang kumparan dapatkan, Rabu (16/5).
Tak hanya itu, nomor seri ijazah pun dipersoalkan. Tapi, kata Sigit, penomoran ijazah saat itu belum diseragamkan. Saat itu belum ada penyeragaman dari tingkat universitas.
Penomoran seperti itu juga ada di semua ijazah lulusan Fakultas Kehutanan.
ADVERTISEMENT
"Nomor tersebut berdasarkan urutan nomor induk mahasiswa yang diluluskan dan ditambahkan FKT, singkatan dari nama fakultas," ujar dia.
"Perlu diketahui ijazah dan skripsi dari Joko Widodo adalah asli. Ia pernah kuliah di sini, teman satu angkatan beliau mengenal baik beliau, beliau aktif di kegiatan mahasiswa (Silvagama), beliau tercatat menempuh banyak mata kuliah, mengerjakan skripsi, sehingga ijazahnya pun dikeluarkan oleh UGM adalah asli," katanya.
Cerita Teman Seangkatan Jokowi soal Ijazah dan Skripsi yang Dipersoalkan
Teman seangkatan Jokowi, Frono Jiwo, turut angkat bicara soal polemik ijazah dan skripsi Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).
Frono dan Jokowi masuk kuliah tahun 1980 dan wisuda bersama 1985.
"Kami seangkatan dengan Pak Jokowi, masuk tahun 1980," kata Frono dalam keterangan tertulis UGM yang kumparan lihat pada Rabu (16/4).
Frono mengaku tampilan ijazahnya sama dengan Joko Widodo. Font yang digunakan sama serta ditandatangani oleh Rektor Prof. T Jacob dan Dekan Prof Soenardi Prawirohatmodjo.
ADVERTISEMENT
"Ijazah saya bisa dibandingkan dengan ijazahnya Pak Jokowi. Semua sama kecuali nomor kelulusan ijazah dari universitas dan fakultas," katanya.
Ditemui Massa di Solo, Jokowi Tolak Perlihatkan Ijazah UGM
Massa yang tergabung dalam Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) mendatangi kediaman Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) di Jalan Kutai Utara No.1, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah, Rabu (16/4).
Mereka menuntut Jokowi menunjukkan ijazah asli UGM. Perwakilan tiga orang diterima Jokowi masuk ke dalam rumah. Tapi, pertemuan selama 30 menit mereka pulang kecewa tidak ditunjukkan ijazah asli.
Wakil Ketua (Waket) TPUA, Rizal Fadillah mengatakan, kedatangannya bersama sejumlah anggota yang lain untuk silaturahmi dengan Jokowi sekaligus melakukan klarifikasi terkait ijazah yang dimiliki mantan Wali Kota Solo itu.
ADVERTISEMENT
“Kami silaturahmi Idul Fitri seperti warga yang lain. Kedua tentu saja kami juga ingin melakukan klarifikasi dan membantu juga Pak Jokowi untuk bisa yang berhubungan dengan ijazah aslinya yang selama ini belum beliau sampaikan,” ujar Rizal.
Ia pun kecewa tidak ditunjukkan ijazah aslinya. Padahal, ia berharap dapat diterima Jokowi dan ditunjukkan ijazah yang menunjukkan bahwa ayah Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka itu memang lulusan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM).
“Kami berharap Pak Jokowi bisa menunjukkan ijazahnya yang diramaikan oleh banyak orang,” kata dia.
Jawaban Jokowi: Tidak Ada Kewajiban Saya Tunjukkan Ijazah
Terkait hal itu, Jokowi mengatakan, punya hak penuh terhadap ijazah miliknya. Karena itu, ditunjukkan atau tidak, sepenuhnya di tangan Jokowi.
ADVERTISEMENT
"Saya sampaikan bahwa tidak ada kewajiban dari saya untuk menunjukkan itu kepada mereka," kata Jokowi usai menerima perwakilan warga di kediamannya, di Solo, Jawa Tengah, Rabu (16/4).
Di sisi lain, Jokowi tetap terbuka dengan kedatangan siapa pun warga yang ingin bertemu. Apalagi suasana masih dalam Idul Fitri seperti sekarang ini.
"Ya Alhamdulillah sudah saya terima tadi di dalam rumah karena apa pun beliau-beliau ini ingin silaturahmi tentu saya terima dengan baik," ucap dia.
Tapi, ia tak tinggal diam. Ia sedang mempertimbangkan melaporkan ke penegak hukum terkait sejumlah pertanyaan soal ijazahnya.
“Saya mempertimbangkan langkah hukum, karena ini sudah menjadi fitnah ke mana-mana, pencemaran nama baik. Saya mempertimbangkan untuk melaporkan ini, membawa ini ke ranah hukum,” kata Jokowi.
ADVERTISEMENT
Jokowi belum mau mengungkap siapa saja pihak yang akan dilaporkan dalam kasus ini. Dia menyerahkan semua materi pelaporan itu ke kuasa hukum.
“Nanti kuasa hukum yang melihat,” imbuh dia.
Saat Jokowi Tunjukkan Ijazah Lulusan UGM ke Wartawan
Jokowi memang tak menunjukkan ijazah UGM nya ke massa yang menemuinya. Tapi, ia menunjukkan itu ke awak media yang telah datang meliput ke kediamannya.
Namun sebelum menunjukkan ijazah tersebut, Jokowi meminta belasan awak media untuk tidak mendokumentasikannya.
Kemudian Jokowi masuk ke dalam dan mengambil dua buah stopmap warna gelap dan biru dongker. Jokowi lalu menunjukkan satu persatu ijazahnya pada media.
"Jangan difoto ya," ujarnya Jokowi pada awak media sambil menunjukkan ijazahnya.
Ijazah pertama yang ditunjukkannya yakni ijazah SMAN 6 Solo. Selanjutnya ia menunjukkan ijazah SMPN 1 Solo, serta ijazah SDN Tirtoyoso Solo.
ADVERTISEMENT
Kemudian terakhir dia menunjukkan ijazah dari Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada (UGM) yang berada di stopmap berbeda. Terlihat Stopmap di dalamnya ijazah UGM ada tulisan UGM dan terlihat tua.
Untuk ijazah SMAN Jokowi, yang dilihat kumparan, sudah tertulis lulusan SMAN 6 Surakarta bukan lagi Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan (SMPP) yang disoal para penggugat di Pengadilan Negeri (PN) Solo belum lama ini.
Jokowi Soal Foto Berkacamata di Ijazah: Dulu Mata Saya Minus
Selain mempertanyakan penggunaan font, nomor seri ijazah, hingga skripsi, beberapa warganet juga mempertanyakan Jokowi yang berkacamata saat kuliah.
Sebab, setelah itu, ia tampil tak berkacamata. Jokowi hanya menjawab pendek bahwa dulu matanya minus. Kemudian kacamata tersebut pecah.
“Kacamata saya pecah, tidak mampu beli lagi dulu,” kata Jokowi, Rabu (16/4). Belum ada penjelasan detail tentang pernyataan tersebut, misalnya berapa minusnya dan kapan pecah.
ADVERTISEMENT