Saat Panglima hingga Menko Polkam Bicara Penyerangan TNI ke Warga Deli Serdang

12 November 2024 8:25 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi TNI Foto: hanffburhan/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi TNI Foto: hanffburhan/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Kasus penyerangan yang dilakukan oknum TNI ke warga Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara menjadi sorotan. Peristiwa yang terjadi pada Jumat malam (8/11) itu menewaskan satu orang dan delapan lainnya luka-luka.
ADVERTISEMENT
Diduga 33 oknum TNI terlibat dalam penyerangan tersebut. Mereka kini dalam pemeriksaan Danpomdam I/Bukit Barisan.
Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen Hariyanto, mengatakan Pangdam I/Bukit Barisan Letjen TNI Mochammad Hasan telah bertemu dengan keluarga korban. Dia memastikan kasusnya akan diusut.
"Pangdam I/Bukit Barisan telah mengambil langkah dengan menemui masyarakat di Markas Batalyon Artileri Medan 2/KS (Kilap Sumagan) dan menemui keluarga korban, serta berjanji untuk mengusut tuntas kasus tersebut," kata Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen Hariyanto, Senin (11/11).
Hariyanto melanjutkan, "Beberapa prajurit saat ini sedang dalam pengusutan Danpomdam I/BB. Mabes TNI akan terus mengawal proses anggota TNI tersebut."

Panglima Ungkap Pemicu Serangan

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat dijumpai di Lanud Halim Perdanakusuma, Jaktim, Senin (11/11/2024). Foto: Thomas Bosco/kumparan
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menjelaskan duduk perkara penyerangan itu.
ADVERTISEMENT
"Jadi memang diawali oleh anak-anak muda kebut-kebutan pakai motor, ditegur sama anggota karena mengganggu-meresahkan masyarakat, mengganggu ketertiban di jalan raya juga," kata Agus saat ditemui di Lanud Halim Perdanakusuma, Jaktim, Senin (11/11).
Agus menegaskan, "Jadi anggota Kodam I menegur, (yang ditegur) tidak terima, terjadi adu mulut, dan kemudian maka terjadilah perkelahian massal."
"Sebenarnya kita sepakat, ya, geng-geng motor ya semacam itu harus ditertibkan karena meresahkan masyarakat, mengganggu jalan-jalan umum, paling banyaknya juga motornya bodong, saya waktu Pangdam itu kalau hari libur saya tarik, saya potong-potong, kebanyakan bodong. Ya semuanya sepakat itu harus kita tertibkan," ujar Agus.
Menurut Agus, pemicu persoalan ini bukan "masyarakat" tapi "segelintir orang".
"Ya bukan masyarakat, segelintir orang yang kebut-kebutan. Saya rasa mungkin semua orang juga merasa jengah juga ya, bukan hanya TNI," ujar Agus.
ADVERTISEMENT

BG Minta Proses Hukum Pelaku Transparan

Menko Polkam Budi Gunawan saat dijumpai di kantornya, Jakpus, Senin (11/11/2024). Foto: Thomas Bosco/kumparan
Menko Polkam Budi Gunawan (BG) memastikan penanganan kasus pengeroyokan yang dilakukan oleh 33 anggota TNI Yonarmed II Kilap Sumagan ke warga Deli Serdang, Sumut, berlangsung transparan. Publik perlu mengawal.
"Nah proses hukum saat ini sedang berjalan. Ada beberapa oknum anggota Yonarmed yang diproses, begitu. Dan keterangan dari Pangdam Bukit Satu Barisan telah menjelaskan bahwa prosesnya akan digelar secara transparan sehingga publik bisa mengawal dan mengikuti perkembangan kasusnya," tuturnya kepada wartawan di kantor Kemenkopolhukam, Jakpus, Senin (11/11).
Lebih lanjut, eks ajudan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri ini, menjamin para pelaku yang terbukti bersalah nantinya akan menerima sanksi sesuai dengan ketentuan.
"Dan akan dijamin dan dipastikan bahwa para pelakunya yang terbukti bersalah akan ditindak dan diberi sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kira-kira seperti itu," tegasnya.
ADVERTISEMENT