Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Saat Pembantaian Massal di California Dikira Pesta Kembang Api oleh Warga Lokal
23 Januari 2023 12:48 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Penduduk setempat kerap menggambarkan kota tersebut sebagai tempat yang tenang, damai, dan indah dengan setiap orang saling mengenal dan saling membantu satu sama lain.
Kini, mereka memandangi pita polisi berwarna kuning setelah penembakan menewaskan sepuluh orang di sebuah aula dansa.
Ketika penembakan meletus, sebagian menyalahartikannya sebagai kembang api. Salah satunya adalah perempuan berusia 30 tahun, Tiffany Chiu. Kala itu, dia sedang merayakan Tahun Baru Imlek di rumah orang tuanya di dekat Star Ballroom Dance Studio
"Banyak lansia tinggal di sini, biasanya sangat sepi," ungkap dia, dikutip dari Reuters, Senin (23/1).
"Ini bukan sesuatu yang Anda sangka di sini," imbuh dia.
Star Ballroom Dance Studio menawarkan penyewaan ruang pesta dan happy hour karaoke sejak pertama kali dibuka pada 1990.
ADVERTISEMENT
Situsnya menampilkan berbagai foto perayaan Tahun Baru Imlek dari tahun-tahun sebelumnya dengan para pengunjung tersenyum dan menari di ruang dansa yang luas dan terang benderang.
Sebagian besar pelanggan studio ini adalah warga paruh baya atau manula yang mengikuti kelas waltz, tango, dan tari tradisional China.
Sanggar tari yang terletak di belakang toko herbal China di sepanjang West Garvey Avenue tersebut lalu mengadakan acara 'Malam Bintang' antara pukul 8 dan 11:30 malam pada Sabtu (21/1).
Acara akhir pekan semacam ini biasanya menarik pengunjung yang lebih tua dari komunitas setempat. Pengunjung berusia 60-an pun terbilang muda mengingat banyak pensiunan berusia 90-an masih terlihat menari di Star Ballroom Dance Studio.
"Orang tua menari mengikuti musik untuk bersenang-senang. Itu olahraga mereka," ujar seorang instruktur bernama David DuVal, dikutip dari Los Angeles Times.
ADVERTISEMENT
Seorang warga berusia 57 tahun, Winn Liaw, tinggal sekitar dua blok dari studio tersebut. Ketika mendengar suara tembakan, dia juga mengiranya sebagai kembang api dari perayaan Tahun Baru Imlek.
Sesaat kemudian, Liaw mendengar helikopter mengelilingi kota.
Setelah mendengar kabar tentang penembakan ini, Liaw mulai mengkhawatirkan adanya motif kebencian anti-China, mengingat ungkapan rasial yang meningkat selama pandemi COVID-19.
Selama beberapa dekade terakhir, Kota Monterey Park menjadi tujuan imigran China. Sekitar 65 persen penduduknya adalah orang Asia. Pun kota ini terkenal dengan banyak restoran dan bahan makanan China.
"Hal semacam ini tidak terjadi di lingkungan saya," kata Liaw.
"Ini mulai memburuk dan memburuk," lanjutnya.
Lima pria dan lima wanita—sebagian besar berusia 50-an atau 60-an—tewas dalam penembakan. Sekitar sepuluh lainnya turut terluka.
ADVERTISEMENT
Tersangka, pria berusia 72 tahun bernama Huu Can Tran, sempat mendatangi tempat dansa lain tidak jauh dari Star Ballroom Dance Studio. Orang-orang dari klub tersebut lalu mencegah dan melucuti senjatanya sebelum dia melarikan diri ke Kota Torrance.
Ketika petugas mendekati vannya, Huu menembak dirinya sendiri.
Penembakan massal ini terjadi di dekat tempat puluhan ribu orang berkumpul untuk memulai festival Tahun Baru Imlek.
Banyak orang menikmati tusuk sate dan berbelanja perhiasan China. Festival meriah itu seharusnya berakhir pada Minggu (22/1). Tetapi, pihak berwenang membatalkannya untuk menghormati para korban.
Orang-orang yang terguncang masih berusaha memproses kejadian ini di pusat dukungan komunitas Kota Monterey Park.
"Ada satu atau dua keluarga di sini yang belum dapat menghubungi orang yang mereka cintai dan mereka tidak tahu apakah mereka berada di rumah sakit atau sudah meninggal," kata perwakilan Tim Penanggulangan Krisis Los Angeles, Joe Avalos, dikutip dari AFP.
ADVERTISEMENT