Saat Warga Baduy 'Turun Gunung': Jalan Kaki 45 Km demi Ikut Puncak Seba Baduy

19 Mei 2024 10:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah warga Baduy mengikuti upacara Seba Badui di Serang, Banten, Sabtu (18/5/2024). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah warga Baduy mengikuti upacara Seba Badui di Serang, Banten, Sabtu (18/5/2024). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Ribuan warga Baduy dari pedalaman Kabupaten Lebak mendatangi Gedung Negara Provinsi Banten, Kota Serang, pada Sabtu (18/5). Mereka mengikuti prosesi perayaan puncak Seba Baduy 2024.
ADVERTISEMENT
Mereka tiba sekitar pukul 14.30 WIB usai menempuh perjalanan kaki sejauh 45 kilometer dari Kabupaten Lebak. Sebelumnya pada hari Jumat (17/5), mereka sempat melaksanakan prosesi Seba Baduy di Pendopo Bupati Lebak.
Tradisi Seba Baduy dilakukan di dua tempat yaitu di Pendopo Kabupaten Lebak dan di Pendopo Lama Gubernur Banten. Tradisi Seba diartikan sebagai wujud kesetiaan dan ketaatan suku Baduy kepada pemerintah usai melewati musim panen.
Sejumlah warga Baduy mengikuti upacara Seba Badui di Serang, Banten, Sabtu (18/5/2024). Foto: Dok. Istimewa
Pj Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan, proses perayaan Seba Baduy dilakukan sebagai bentuk syukur masyarakat Kanekes atas hasil panen yang didapat sekaligus bersilaturahmi dengan pemerintah.
"Saudara kita ini membawa hasil alam pertanian yang itu kita maknai sebuah ritual. Di mana paling tidak kita melihat esensi bahwa saudara-saudara kita telah panen di Kanekes Baduy, dengan berarti kehidupan saudara kita berjalan baik," kata Al Muktabar kepada awak media, Sabtu (17/5) malam.
ADVERTISEMENT
"Tadi disampaikan ke kita ada sekitar 1.500 warga Kanekes Baduy yang hadir ikut proses puncak Seba tahun ini," imbuhnya.
Ia mendoakan agar warga Baduy senantiasa terus menjaga tradisi yang telah dititipkan oleh para leluhurnya sehingga situasi dan kondisi di pedalaman Kabupaten Lebak tetap aman, damai dan tentram.
"Saya memaknai sebagai terwujudnya stabilitas daerah yang mantap," ucap Al Muktabar.
Sejumlah warga Baduy mengikuti upacara Seba Badui di Serang, Banten, Sabtu (18/5/2024). Foto: Dok. Istimewa

Sempat 3 bulan larang orang luar masuk Kanekes

Sementara perwakilan warga Baduy, Jaro Saidi, mengungkapkan proses perayaan Seba Baduy merupakan salah satu warisan yang dititipkan oleh para leluhur untuk terus dijaga dan dilaksanakan di setiap tahun.
Menurutnya, proses perayaan seba dilaksanakan usai warga Baduy melaksanakan ritual Kawalu atau bulan puasa warga Baduy selama 3 bulan lamanya yang melarang orang luar masuk ke Desa Kanekes.
ADVERTISEMENT
"Namanya Kawalu, selama 3 bulan. Dan itu enggak boleh orang luar masuk. Setelah itu baru kita laksanakan Seba," katanya.
Selain Seba Baduy, ada banyak petuah kehidupan yang dititipkan oleh para leluhur, salah satunya ialah pepatah untuk memelihara alam.
"Gunung teu meunang dilebur, lebak teu meunang diruksak (Gunung tak boleh dihancurkan, lembah tak boleh dirusak). Bukan sama orang Baduy saja yang harus dikasih peringatan seperti itu," tandasnya.