Saksi: Pelaku Sudah 3 Kali Coba Bakar Masjid di Sunter, Tapi Tak Ada Bukti CCTV

25 Januari 2024 15:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Karpet masjid yang terbakar di Masjid Jami Al-Falah, Sunter Raya, Jakarta Utara. Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Karpet masjid yang terbakar di Masjid Jami Al-Falah, Sunter Raya, Jakarta Utara. Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
ADVERTISEMENT
Masjid Jami Al-Falah, Sunter, Jakarta Utara, menjadi sasaran percobaan pembakaran oleh orang tak dikenal (OTK) pada Rabu (24/1) malam sekitar pukul 19.00 WIB.
ADVERTISEMENT
Tetangga sekitar sekaligus saksi, Mohammad Syaihu (51), menduga upaya pembakaran ini sudah dilakukan tiga kali oleh pelaku yang sama.
Namun, dua kejadian sebelumnya tidak ada bukti karena tidak ada CCTV di sekitar masjid.
"Iya sudah ketiga kali sama sekarang ini. Cuma dua sebelumnya itu enggak ada CCTV," ujarnya kepada kumparan, Kamis (25/1).
Karpet masjid yang terbakar di Masjid Jami Al-Falah, Sunter Raya, Jakarta Utara. Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
Sebelumnya adik dari salah satu pengurus masjid, Ahmad Syifa, juga mengungkapkan, upaya pembakaran ini sudah terjadi tiga kali dalam beberapa waktu terakhir.
"Ini sudah ketiga kali, pertama dan kedua itu di awal Desember. Terornya sama, pembakaran juga. Cuma itu belum ada CCTV, sekarang karena sudah [ada] CCTV jadi diproses," tutur Ahmad saat ditemui kumparan.
Karpet masjid yang terbakar di Masjid Jami Al-Falah, Sunter Raya, Jakarta Utara. Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
Dari informasi yang diterimanya, Ahmad menyebut ketiga peristiwa pembakaran yang pernah terjadi dilakukan oleh pelaku yang sama.
ADVERTISEMENT
"Kemungkinan orang yang sama, dari kepolisian gitu [informasinya]," ucapnya.
Aksi percobaan pembakaran masjid di kawasan Sunter, Jakarta Utara, terjadi pada Rabu (24/1) malam. Saat ini, pelaku pembakaran tersebut telah ditangkap polisi. Namun, belum diungkapkan identitas termasuk motifnya.
Namun tetangga pelaku menduga, pria berumur 20 tahun tersebut stres. Karena ia kerap meminta orang tuanya untuk mengawinkannya.
Pelaku dan orang tuanya sudah 2 bulan mengontrak di sekitar lokasi.
"Ya orangnya tertutup. Jadi juga enggak tahu. Dari orang tuanya pelaku, dibilang dia itu stres. Minta kawin," ujarnya.