Saling Serang Israel dan Hizbullah saat Gencatan Senjata

3 Desember 2024 4:34 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim inspeksi tentara Lebanon memeriksa kerusakan di lokasi serangan udara Israel semalam yang menargetkan salah satu posisi mereka di kota pesisir Lebanon selatan, Sarafand, Rabu (20/11/2024). Foto: Mahmoud Zayyat/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Tim inspeksi tentara Lebanon memeriksa kerusakan di lokasi serangan udara Israel semalam yang menargetkan salah satu posisi mereka di kota pesisir Lebanon selatan, Sarafand, Rabu (20/11/2024). Foto: Mahmoud Zayyat/AFP
ADVERTISEMENT
Saling serang terjadi antara Hizbullah Lebanon dengan Militer Israel. Hal tersebut terjadi padahal tengah gencatan senjata kedua belah pihak.
ADVERTISEMENT
Pada Rabu (27/11) Israel dan Hizbullah sepakat gencatan senjata. Perjanjian itu seharusnya menjadi penanda penghentian pertempuran selama setahun di Lebanon.
Namun, sehari setelahnya, sebuah tank Israel menembak dua desa di kota Markaba yang berada di selatan Lebanon, Kamis (28/11).
Keterangan itu disampaikan otoritas keamanan Lebanon kepada kantor berita Reuters, beberapa saat setelah kejadian. Artinya, serangan itu menunjukkan Israel telah melanggar kesepakatan.
Sumber keamanan itu mengatakan dua orang terluka karena serangan Israel. Saat bersamaan kantor berita Lebanon menyebut kedua korban luka dirawat di rumah sakit.
Teranyar, pada Senin (2/12) Hizbullah disebut melancarkan serangan balasan yang menargetkan posisi Israel di perbukitan Kfar Shouba, di bagian yang disengketakan di wilayah perbatasan antara Israel dan Lebanon.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari AFP, Militer Israel mengatakan bahwa Hizbullah telah meluncurkan dua proyektil ke salah satu posnya di wilayah Har Dov.
Setelah serangan itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menuduh Hizbullah melakukan pelanggaran serius dan berjanji untuk menanggapi dengan tegas.
"Kami bertekad untuk menegakkan gencatan senjata dan menanggapi setiap pelanggaran oleh Hizbullah, tidak peduli seberapa kecil atau seriusnya," katanya.
Tak lama setelah itu, militer Israel mengatakan bahwa mereka menyerang target teror di Lebanon.
Kantor Berita Nasional resmi Lebanon melaporkan serangan terhadap wilayah Lebanon selatan, tempat Hizbullah telah lama berkuasa, yang terletak sekitar 20 kilometer (12 mil) dari perbatasan dengan Israel.