Sandi Menyadari Ada Tekanan Selesaikan Proyek LRT

23 Januari 2018 12:21 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Box Girder LRT yang ambruk di Pulogadung (Foto: Reki Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Box Girder LRT yang ambruk di Pulogadung (Foto: Reki Febrian/kumparan)
Konstruksi beton bangunan Light Rail Transit (LRT) di Jalan Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur, pada Senin (22/1) sekitar pukul 00.20 WIB, roboh dan menyebabkan lima orang pekerja luka. Banyak kabar berkembang robohnya LRT tersebut karena pembangunannya yang dikejar untuk segera selesai sebelum Asian Games.
ADVERTISEMENT
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyadari memang ada tekanan untuk segera menyelesaikan proyek tersebut. Namun Sandi meminta masyarakat untuk tidak berspekulasi mengenai penyebab robohnya LRT tersebut.
“Kita tahu ada time pressure, tapi sama-sama Pak Satya (Dirut Jakpro), saya, dan Pak Priyono (Disnaker) yakin bahwa safety first. Keselamatan itu adalah yang utama,” kata Sandi di PT Wika Gedung Proyek Konstruksi Equestrian, Jalan Pulomas Raya, Jakarta, Selasa (23/1).
“Jadi kita enggak akan kompromi walaupun dikejar apa pun target, keselamatan itu yang utama,” tambahnya.
Sandiaga Uno di Blok G Balai Kota Jakarta (Foto: Nabila Fatiara/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sandiaga Uno di Blok G Balai Kota Jakarta (Foto: Nabila Fatiara/kumparan)
Sandi menjelaskan setelah kejadian tersebut ia mengimbau semua pihak untuk memperhatikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Selain itu Sandi juga meminta masyarakat menerapkan budaya pencegahan sebelum terjadinya kecelakaan.
ADVERTISEMENT
“Budaya, perilaku. Jadi kadang-kadang kita kayak di Balai Kota, kan kita datang ada acara udah langsung mulai kan. Kalau kami di swasta pertama safety induction dulu,” ujar Sandi.
“Kalau ada fire gimana, larinya gimana. Ada api tiba-tiba, bagaimana kalau tangganya rubuh,” tambahnya.
Lebih lanjut Sandi menginginkan masyarakat terlebih juga di Balai Kota untuk tetap antisipasi terhadap segala risiko kecelakaan.
“Walaupun enggak ada kegiatan konstruksi di daerah Balai Kota tapi kita harus pastikan bahwa kita siap menghadapi risiko apa pun juga,” pungkasnya.