Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Sandi soal Kalijodo Tak Terawat: Kita Jago Bangun, tapi Tak Bisa Rawat
22 Juli 2018 17:32 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno angkat bicara soal Taman Kalijodo yang kini mulai tak terawat. Sandi mengakui, Pemprov DKI hanya bisa membangun tanpa bisa merawatnya.
ADVERTISEMENT
"Kita bisa membangun, kita jagolah membangun, DKI jago membangun. Kalijodo kita bangun, masalahnya itu kita tidak bisa merawatnya. Sekarang sudah mulai banyak dimunculkan dari teman-teman pers media yang bilang bahwa Kalijodo tidak terawat," ucap Sandi, di Ragunan, Jakarta Selatan, Minggu (22/7).
Sandi menjelaskan, kondisi Taman Kalijodo yang mulai tak terawat itu, juga andil dari berbagai pihak, termasuk masyarakat. Menurut dia, masyarakat DKI belum bisa menjaga tamannya sendiri.
"Karena pemerintah dan dunia usaha. Dunia usaha juga terlibat, kan ada Sinarmas dan Sosro yang turut membangun. Juga masyarakatnya yang tidak bisa menjaganya sama-sama. Jadi jangan hanya bisa membangun," jelas dia.
Tak hanya Kalijodo, Sandi juga sempat menyinggung soal venue-venue Asian Games yang berhasil dibangun di DKI. Sandi khawatir, DKI bisa membangun venue, tapi tak bisa merawatnya.
ADVERTISEMENT
"Velodrome kita nomor satu terbaik di dunia. BMX terbaik di dunia. Equestrian terbaik di Asia. Tapi kalau kita bisa membangun tapi tidak bisa menjaga bagaimana?" tuturnya.
Sandi mengatakan, untuk bisa menjaga apa yang sudah dibangun di DKI, bukan hanya tugas Pemprov, tetapi juga masyarakat dan pihak swasta yang diajak kerja sama.
"Kalijodo banyak yang mempertanyakan. Ya karena memang saya akui bahwa kita pantas, jago membangun, taruh (serpihan) tembok Berlin yang paling terkenal di sana. Tapi bagaimana menjaganya, bagaimana memastikan dunia usahanya bisa dirangkul. Itu bukan hanya tugas Pemprov," lanjut dia.
Taman Kalijodo dibangun dengan dana corporate social responsibility (CSR) Sinarmas Land pada tahun 2017 lalu. Usai diresmikan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Sinarmas Land tak bertanggung jawab atas perawatan taman tersebut.
ADVERTISEMENT
"Sekarang semua di Pemprov. Udah full di dinas, di sudin. Dari Sinarmas ke Pemprov atas nama Dinas Kehutanan, kemudian ke Kasudin Kehutanan, saya yang bertanggung jawab," ucap Kepala Suku Dinas Kehutanan Jakarta Utara Muhammad Iqbal, Jumat (20/7).