Sandiaga: Orang Indonesia Rela Nonton Bola ke Inggris, Kami Berharap Sebaliknya

26 Maret 2024 19:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sandiaga Uno dalam diskusi ASEAN-UK Advancing Creative Economy di Ayana Jakarta, Selasa (26/3). Foto: Tiara Hasna/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sandiaga Uno dalam diskusi ASEAN-UK Advancing Creative Economy di Ayana Jakarta, Selasa (26/3). Foto: Tiara Hasna/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, berharap kolaborasi di bidang ekonomi kreatif yang akan dijalankan antara ASEAN dan Inggris juga turut melibatkan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut disampaikan Sandi dalam wawancara eksklusif dengan media di acara "ASEAN-UK Advancing Creative Economy", Selasa (26/3).
Sandi menyuarakan harapannya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan dari Inggris ke ASEAN, seiring dengan meningkatnya minat wisatawan Indonesia mengunjungi Inggris.
"Kita punya banyak sekali warga Indonesia yang suka pergi ke UK hanya untuk nonton klub bola favoritnya. Rela terbang 14 jam untuk nonton Manchester United. Tapi kami juga berharap hal yang sama, di mana turis dari Inggris akan memilih Indonesia dan ASEAN sebagai destinasi wisatanya," ungkap Sandi di hadapan Dubes Inggris untuk ASEAN, Sarah Tiffin.
Jumlah penonton di Liga Inggris Wanita (WSL) terpecahkan saat Arsenal menang 4-1 atas Chelsea di Stadion Emirates, 10 Desember lalu. Foto: Instagram/@arsenalwfc
Dalam kesempatan itu, British Council (BC) menyoroti keunggulan budaya Inggris sebagai destinasi pendidikan yang menarik bagi pelajar ASEAN.
ADVERTISEMENT
"Belajar di Inggris adalah investasi yang bagus, bagaimana budayanya bisa menjadi hal yang sangat menarik untuk dipelajari, seperti berbagai tempat festival makanan olahraga, bola yang bisa dieksplorasi di Inggris. Dan itu semua berkaitan erat dengan ekonomi kreatif. Ini menjadi nilai jual yang sangat menarik dan unik, ditambah riset yang dimiliki di sana juga bisa memperkaya paparan budaya pelajar yang belajar di Inggris," tutur Direktur British Council untuk Indonesia dan ASEAN, Summer Xia.
Diskusi ASEAN-UK Advancing Creative Economy di Ayana Jakarta, Selasa (26/3). Foto: Tiara Hasna/kumparan
Sedangkan Sarah menjelaskan, kini Inggris membuka berbagai beasiswa, termasuk ASEAN-Chevening dan Woman in STEM, untuk menarik pelajar berkualitas tinggi dari ASEAN.
"Kita juga punya beberapa program edukasi yang spesifik ditujukan kepada perempuan dan wanita, tapi kami juga mencoba buat program untuk level pendidikan yang lebih tinggi. Kami telah mengumumkan Beasiswa ASEAN-Chevening untuk program Master," jelas Sarah.
ADVERTISEMENT
Sementara Sandi mengatakan, pertukaran budaya dan pengetahuan ekonomi kreatif antara ASEAN dan Inggris dapat memberikan manfaat ganda bagi kedua belah pihak.
"Kalau pelajar kita sudah banyak kirim ke Inggris, tapi kita di sini juga punya banyak hal yang bisa diberikan untuk penduduk Inggris. Karena saya percaya ekonomi kreatif dan pariwisata adalah hal yang saling menguntungkan kedua belah negara, tidak pernah hanya menguntungkan salah satu saja," kata Sandiaga.
Rencana kolaborasi antara ASEAN dan Inggris dalam berbagai bidang ini diharapkan akan meningkatkan perekonomian di bidang kreatif bagi semua pihak, termasuk Indonesia.