Sandiaga Soroti Penerapan CHSE di Bali Buntut Jatuhnya Lift Ayuterra Resort Ubud

11 September 2023 20:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno di Ritz Carlton Pacific Place, Sabtu (2/9/2023). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno di Ritz Carlton Pacific Place, Sabtu (2/9/2023). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
ADVERTISEMENT
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno menyoroti penerapan Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability (CHSE) pada sektor pariwisata di Bali.
ADVERTISEMENT
Hal ini merespons peristiwa jatuhnya tali sling lift inclinator Ayuterra Resort Ubud. Lima karyawan tewas dalam insiden ini dan polisi masih menyelidiki sebab kecelakaan.
Sandi mengatakan, sudah mengingatkan para pelaku wisata agar CHSE diterapkan dengan baik demi keselamatan dan kenyamanan wisatawan di Pulau Dewata.
"Saya garis bawah safety dan environment sustainability keselamatan dan kesehatan kerja ini adalah kunci," katanya dalam The Weekly Brief With Sandi Uno, Senin (11/9).
"Saya selalu mengingatkan untuk ke depan agar kita memastikan setiap kegiatan pariwisata ekonomi dan kreatif mengacu pada CHSE sehingga ada rasa aman bagi wisatawan," sambungnya.
Rel lift atau gondola yang jatuh dan mengakibatkan 5 karyawan tewas di sebuah resort di Gianyar. Foto: Polsek Ubud
Menurutnya, musibah ini terjadi lantaran instansi atau para pemangku kepentingan setempat tidak melakukan audit secara berkala terhadap sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di fasilitas dan akomodasi wisata.
ADVERTISEMENT
"Usul untuk mengaudit sistem keselamatan memang harus secara berkala. Kejadian yang di Ayu Terra itu karena tidak secara berkala dilakukan audit," katanya.
Sandiaga juga meminta Dinas Pariwisata Bali rutin mengaudit sistem keselamatan dan keamanan di sektor pariwisata ekstrem atau uji andrenalin yang beberapa waktu belakang menelan dua korban jiwa Warga Negara Asing (WNA).
Yakni, seorang warga negara Jepang, berinisial KS (60), tewas terjatuh dari ketinggian tiga meter saat bermain fly fish di Water Sport Bali Coral, Tanjung Benoa, Badung, Bali pada Jumat (18/08) pukul 10.00 WITA.
Selanjutnya, seorang warga negara Korea Selatan, berinisial SJ (57), tewas terjatuh saat bermain paragliding di Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, pada Jumat (1/9).
ADVERTISEMENT
"Termasuk proses untuk paragliding dan flying fish. Jadi saya meminta para penyelenggara pariwisata terus mengaudit baik fasilitas maupun juga daya tarik wisata dan kegiatan atraksi agar terus mengacu kepada standar CHSE," kata dia.
Sandi mengingatkan hal ini bisa menjadi pelajaran bagi seluruh pemangku kepentingan di Bali dan meningkatkan standar keselamatan. Hal ini demi rasa percaya dan minat wisatawan liburan ke Bali.
"Kita harus mengajak seluruh stakeholder terkait untuk bahu membahu memastikan kejadian dan musibah ini dimigitasi ke depan," katanya.