Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Sastrawan Sapardi Djoko Damono meninggal dunia di usia 80 pada Minggu (19/7). Almarhum meninggal akibat komplikasi setelah dirawat di RS Eka Hospital, BSD, Tangerang.
ADVERTISEMENT
Jenazah Sapardi langsung dimakamkan sore ini setelah Bakda Ashar di Taman Pemakaman Giritama, Giri Tonjong, Bogor .
Berdasarkan pantauan di lokasi, penulis puisi Hujan Bulan Juli itu dimakamkan usai azan Ashar berkumandang.
Ada sekitar 50 orang yang hadir dalam pemakaman Sapardi. Terdiri dari keluarga, ustaz, tetangga dan wartawan.
Suasana saat jenazah dimasukkan ke liang lahat semakin haru. Para kerabat dan keluarga yang hadir tak mampu menahan kesedihan kala keranda almarhum menuju liang pusara.
Selain itu, tampak foto almarhum yang mengenakan kemeja putih dipegang oleh sang cucu.
Sapardi Djoko Damono Meninggal Dunia Akibat Komplikasi
Sapardi lahir pada 20 Maret 1940. Dia telah menghasilkan banyak puisi. Salah satunya adalah Hujan Bulan Juni.
ADVERTISEMENT
Kepergian Sapardi mendatangkan duka tidak hanya bagi keluarga, tapi juga penggemar hingga figur publik.
Menurut salah satu perwakilan keluarga, Nana, Sapardi memang sudah cukup lama dirawat di RS Eka Hospital, BSD.
Sapardi dirawat karena sejumlah penyakit yang ia derita. Setelah 10 hari dirawat, Sapardi mengembuskan napas terakhir. Ia meninggal dunia karena komplikasi.