Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Satuan Tugas (Satgas) Pangan Mabes TNI mengecek jalannya program pompanisasi dan perluasan areal tanam (PAT) di Jawa Tengah . Kegiatan ini merupakan rangkaian kerja tentara dalam mendukung pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pertanian (Kementan ) untuk meningkatkan produktivitas nasional sehingga ke depan Indonesia mampu mewujudkan swasembada dan juga lumbung pangan dunia.
ADVERTISEMENT
Kepala Satgas Pangan Mabes TNI, Mayjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani mengatakan bahwa pompanisasi adalah program masa depan bangsa untuk menjadikan Indonesia sebagai negara terkuat di dunia sehingga ke depan tidak perlu impor lagi hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
"Petani dan pertanian adalah tulang punggung negara, juga menjadi pahlawan bangsa. Oleh sebab itu, program ketahanan pangan ini, khususnya pompanisasi bisa membantu suksesnya produktivitas pangan sehingga nantinya Indonesia tidak lagi mengimpor beras dari negara lain," ujar Rizal di Dusun Bakalan Lor Desa Bligo Kecamatan Ngluwar, Jumat (10/5).
Mengenai hal ini, Rizal menegaskan TNI akan mengawal sekaligus mendukung penuh upaya Kementan saat ini. Dia ingin Indonesia menjadi tumpuan dan juga harapan berbagai negara dalam mengakses pangan berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
"Harapan kami kita semua sama-sama mengabdikan diri pada bangsa dan negara melalui sektor pertanian . Dan kita juga bisa memperkuat visi misi bersama yaitu mewujudkan program ketahanan pangan di seluruh Indonesia," katanya.
Di tempat yang sama, Kepala Desa Bligo Sukiyanto menyampaikan terima kasih atas kolaborasi TNI dan Kementan dalam memenuhi kebutuhan air di wilayahnya. Dia yakin, dengan fasilitas pompa maka perluasan tanam yang dilakukan dapat mempercepat meningkatkan produksi nasional.
"Kami selaku Kades mewakili rekan-rekan petani sangat berterima kasih kepada jajaran Kementan dan TNI dalam penyediaan pompa. Dan memang inilah yang kami butuhkan untuk meningkatkan produktivitas," katanya.
Sebagai informasi, pengecekan ini turut dihadiri Dandim 0705/Magelang Letkol Inf Jarot Susanto, Kasdim Mayor Inf Joko Nugroho, Pabanda Wanmil Sterdam Kodam IV/Diponegoro Mayor Inf Wongso, para Perwira Staf Kodim, Danramil 18/Ngluwar, Babinsa, Petugas PPL di masing-masing dusun dan anggota kelompok tani di wilayah Kecamatan Ngluwar.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengajak para petani di seluruh daerah untuk memanfaatkan program pompanisasi yang disiapkan pemerintah dalam mengantisipasi el nino panjang. Menurut Mentan, pompanisasi bisa memperkuat perekonomian desa menjadi lebih kuat dan produktif.
"Satu pompa bisa melayani 50 sampai 100 hektare, bayangkan kalau 10.000 pompa bisa melayani 50 hektare saja per pompa, itu artinya bisa 500.000 hektare. Dan kalau 500.000 hektare ini bisa menghasilkan 1,5 juta ton, itu berarti akan meningkatkan pendapatan petani 15 triliun per tahun. Artinya apa? Ekonomi bergerak di desa," jelasnya.
(LAN)