Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) geram dengan ulah Moeldoko yang mencoba mengambil alih Partai Demokrat (PD). Pendiri PD itu tak terima dengan sikap Moeldoko— sosok yang pernah dilantiknya sebagai Panglima TNI pada 2013.
ADVERTISEMENT
"Ketika ada orang ingin merampas Partai Demokrat dengan cara ilegal dengan cara di luar nalar etika tentu bukan hanya kader, tapi beliau (SBY tidak bisa menerimanya," kata Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menceritakan komunikasinya dengan SBY, Jumat (11/8).
Pernyataan Agus disampaikan dalam jumpa pers di DPP PD di Jalan Proklamasi, khusus menanggapi putusan MAhkamah Agung yang menolak PK Moeldoko pada Kamis (10/8) kemarin.
AHY menegaskan dengan putusan Mahkamah Agung yang menolak PK Moeldoko, SBY menyampaikan rasa syukur.
"Beliau berasa bersyukur lega semakin yakin insyaAllah perjuangan Demokrat terus menjadi bagian demokrasi di Indonesia mencapai tujuan, bisa diberikan jalan terbaik Allah," jelas AHY.
AHY juga menceritakan bagaimana Partai Demokrat dibangun SBY mulai dari awal.
ADVERTISEMENT
"Beliaulah Pak SBY-lah yang menggagas dan mendirikan Demokrat ini. Beliau juga yang membuat logo yang kita gunakan sampai hari ini bendera partai yang agung, mars partai termasuk juga manifesto 2021. Pernah memimpin partai ini jatuh bangun, bersama Partai Demokrat bisa tumbuh makin maju," tutupnya.
Lebih lanjut, kata AHY, putusan MK yang menolak PK Moeldoko bukan hanya kemenangan Partai Demokrat saja.
"Tapi kemenangan bagi pencari kebenaran dan pencari keadilan dan pecinta demokrasi. Keputusan ini juga memberikan harapan yang baik bagi penegakan hukum yang adil di Indonesia," tutup dia.