Scam Online yang Dibongkar Polri Juga Beraksi di Thailand hingga China

16 Juli 2024 18:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi menujukkan barang bukti dan tersangka scam online jaringan internasional saat konpers di Bareskrim Polri pada Selasa (16/7/2024). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Polisi menujukkan barang bukti dan tersangka scam online jaringan internasional saat konpers di Bareskrim Polri pada Selasa (16/7/2024). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
ADVERTISEMENT
Scam online jaringan Dubai yang dibongkar Bareskrim Polri ternyata juga beraksi di Thailand, China, dan India. Kerugian korban mencapai Rp 1 triliun.
ADVERTISEMENT
"Ketiga negara itu mengalami kerugian dengan nilai di India Rp 1.077.204.000.000, China Rp 91.207.000.000, dan Thailand Rp 288.300.000.000," kata Dirtipidsiber Bareskrim Polri, Brigjen Himawan Bayu Aji, di Mabes Polri pada Selasa (16/7).
Di Indonesia, ada 823 orang menjadi korban komplotan tersebut. Kerugiannya mencapai Rp 59 miliar.
Himawan menyebut Indonesia, China, Thailand, dan India menjadi sasaran dari para pelaku scam online jaringan internasional karena tergolong sebagai negara yang padat penduduk dan tingkat aktivitas bersosial medianya tinggi.
"Mereka juga secara sosial engineering mem-profiling kira-kira mana yang mungkin atau jadi korban terbanyak," ujar dia.
Lebih lanjut, kata Himawan, polisi bakal terus melakukan pengembangan atas kasus tersebut. Tak menutup kemungkinan jumlah pelaku scam online jaringan internasional bakal bertambah.
Polisi menujukkan barang bukti dan tersangka scam online jaringan internasional saat konpers di Bareskrim Polri pada Selasa (16/7/2024). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
"Bareskrim Polri masih melakukan kerja sama secara intensif dan berkoordinasi dengan Divhubinter Polri dan interpol untuk melakukan pencarian pelaku lainnya," ujar dia.
ADVERTISEMENT
Dalam pengungkapan itu, total 4 orang yang terdiri dari seorang WNA berinisial SZ dan tiga orang WNI berinisial NSS, H, dan M ditangkap polisi.
NSS berperan sebagai penerjemah bagi para pekerja asal Indonesia untuk mengoperasikan scam online. Lalu, SZ merupakan otak yang menjalankan bisnis scam online.
Sementara itu, dua pelaku lainnya yakni H berperan sebagai operator scam online dan M berperan sebagai penyalur pekerja asal Indonesia untuk dipekerjakan jadi operator di Dubai.