Sekolah soal Siswa Dirundung hingga Kaki Diamputasi: Tak Ada, Hanya Bercanda

1 November 2023 11:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kuasa Hukum Mila Ayu Dewata Sari (kedua kanan) mendampingi Diana Novita (kanan).   Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kuasa Hukum Mila Ayu Dewata Sari (kedua kanan) mendampingi Diana Novita (kanan). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Wakil Kepala Sekolah SDN 09 Jatimulya Bekasi, Sukaemah, memastikan tidak ada peristiwa perundungan di sekolahnya terutama ke Fatir Arya Adinata (12). Fatir diduga menjadi korban perundungan temannya di sekolah hingga kakinya harus diamputasi.
ADVERTISEMENT
"Tadi kami sudah klarifikasi mengenai Fatir, kami tidak ada perundungan sama sekali," ungkap Sukaemah kepada wartawan, Rabu (1/11).
Menurutnya, peristiwa penyelengkatan yang menimpa Fatir saat itu merupakan bercanda sesama teman saat jam istirahat belajar sekolah.
"Mereka bercanda-bercanda, main, terus jajan, jadi kalau untuk perundungan kayaknya terlalu jauh, ini mereka jajan, bercanda, selengkatan kaki, satu orang ke Fatir, jatuh gitu," ucapnya.
Wakil Kepala Sekolah SDN 09 Jatimulya Bekasi, Sukaemah. Foto: kumparan
Menurutnya, saat peristiwa penyelengkatan yang diduga menjadi penyebab kaki Fatir diamputasi itu, tidak ada satu pun laporan yang diterima dari para siswa SDN 09 Jatimulya.
"Iya memang dalam peristiwa itu mereka jajan bercanda, tanpa sengaja itu selengkatan kaki jatuh. Nggak ada laporan bahwa ada penyelengkatan, nggak ada laporan apa-apa dari anak-anak, mereka masih masuk (kelas)," ucapnya.
ADVERTISEMENT

Diolok-olok

Diana Novita, orang tua Fatir mengatakan selama ini anaknya sering mendapat perundungan dari teman-temannya selama di sekolah.
"Memang sudah terjadi kayak perkataan ya, karena kan Fatir aktif ya. Maksudnya dia sering maju (di kelas), tampil ke depan kalau ada acara, jadi, ya sering lah perkataan-perkataan," kata Diana.
Bahkan menurut Diana, Fatir sering mendapat perundungan sebelum terjadi peristiwa penyelengkatan kaki saat jam istirahat pelajaran.
"Sebelum itu (jatuh) sering diolok-olok ‘anak mamah, sok kegantengan’ kayak gitu, karena anak saya sering maju kalau di kelas jadi ya menjatuhkan mental," jelasnya.
SDN 09 Jatimulya Kabupaten Bekasi, sekolah Fatir Arya Adinata yang dirundung temannya hingga kaki diamputasi. Foto: kumparan
Perundungan terhadap Fatir dilakukan oleh temannya sendiri saat masih duduk di kelas 6 SDN 09 Jatimulya Bekasi pada bulan Februari 2023 lalu. Saat itu Fatir diajak teman-temannya jajan di kantin. Di perjalanan menuju kantin kaki Fatir disleding oleh salah satu temannya.
ADVERTISEMENT
Setelah jatuh akibat disleding, Fatir sempat diejek-ejek oleh temannya yang saat itu berjumlah 5 orang serta ditinggal dalam kondisi terjatuh.
"Ketika jatuh Fatir mulai dibully, maksudnya 'Jangan Nangis' apa 'Enggak usah ngadu sama mama' 'Enggak usah ngadu sama guru' gitu, lalu ditinggalkanlah Fatir sendiri mereka lanjut jajan," ucap Diana.

Diamputasi

Akibat sledingan dari temannya itu, korban mengalami memar namun bisa kembali beraktivitas ke kelas untuk melanjutkan proses belajar. Tiga hari kemudian Fatir mengaku merasa sakit di bagian kaki ketika berjalan, diduga terdapat luka dalam akibat sleding yang dilakukan oleh temannya.
Proses perawatan kaki Fatir berjalan cukup panjang, Diana sempat membawa anaknya ke klinik untuk pemeriksaan hingga akhirnya kini di RS Kanker Dharmais Jakarta.
ADVERTISEMENT
Pada bulan Agustus keluar hasil bahwa kaki kiri Fatir harus diamputasi karena ada infeksi dalam. Selain itu Fatir juga didiagnosis kanker tulang akibat pernah mengalami benturan keras.
"Iya Fatir memang kanker, iya ada (penjelasan dokter) pemicunya karena terjatuh, benturan," tutupnya.
Kini Fatir masih menjalani perawatan secara intensif di ruang ICU RS Kanker Dharmais Jakarta, usai tindakan amputasi karena kondisinya yang belum stabil.