Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Sempat Kabur ke AS setelah Kalah Pemilu, Jair Bolsonaro Kembali ke Brasil
30 Maret 2023 11:30 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Eks Presiden Brasil yang melarikan diri ke Amerika Serikat, Jair Bolsonaro , dilaporkan sedang berada dalam perjalanan menuju ke negara asalnya.
ADVERTISEMENT
Usai menghabiskan waktu berbulan-bulan di AS, kini untuk pertama kalinya Bolsonaro kembali sejak kericuhan pecah di Ibu Kota Brasilia pada 8 Januari 2023 lalu.
Dikutip dari BBC, politisi sayap kanan itu dijadwalkan mendarat di Brasilia pada Kamis (30/3) pagi waktu setempat.
Bolsonaro sebelumnya meninggalkan Brasil pada Desember 2022 — beberapa hari menjelang pelantikan pesaingnya dari sayap kiri, Luiz Inácio Lula da Silva.
Bolsonaro yang enggan mengakui kekalahannya dari Lula itu memutuskan untuk mengajukan visa turis AS selama enam bulan dan tinggal untuk beberapa waktu di Florida.
Menjelang keberangkatan ke Brasil, Bolsonaro kepada wartawan mengatakan bahwa kepulangannya ke Brasil tidak mengindikasikan bahwa dia akan memimpin oposisi terhadap Lula.
ADVERTISEMENT
Namun, dalam sebuah wawancara Bolsonaro sempat mengatakan dia akan membantu Partai Liberal yang berhaluan kanan sebagai ‘politisi berpengalaman’ — artinya tidak akan pensiun dari panggung politik. Dia pun berencana menggelar kampanye dalam pemilihan lokal pada tahun depan.
Penyelidikan Hukum Intai Balsonaro
Setiba Bolsonaro di Brasilia, dia akan dihadapkan pada berbagai tantangan hukum.
Selain harus menjalani penyelidikan terkait tuduhan penyalahgunaan kekuasaan saat masih menjadi presiden pada 2019 hingga 2022, Bolsonaro juga harus memberikan keterangan apakah dia menghasut para suporternya untuk menggelar protes besar-besaran pada 8 Januari 2022 lalu.
Adapun pemicu terjadinya protes tersebut lantaran Bolsonaro kalah tipis dari Lula dalam pemilu yang sebelumnya digelar pada Oktober 2022. Dia dan para pendukungnya menilai bahwa sistem pemungutan suara di Brasil telah dicurangi.
ADVERTISEMENT
Mereka kemudian mengeklaim hasil perolehan pemilu tidak sah dan mendesak otoritas setempat agar pemungutan suara diulang — hingga berujung pada kericuhan di Ibu Kota.
Kala itu, ribuan suporter Bolsonaro yang radikal menyerbu berbagai gedung pemerintahan vital, seperti Mahkamah Agung, Kongres, dan Istana Kepresidenan Brasil.
Para suporter itu diduga memiliki akses dari orang dalam pemerintahan, sehingga bisa masuk ke dalam gedung-gedung, menggeledah ruangan, merusak jendela dan lukisan.
Selama berminggu-minggu, mereka menyerukan kudeta militer untuk melengserkan Lula hingga akhirnya lebih dari 1.200 orang didakwa atas kerusuhan tersebut.
Terkait kerusuhan itu, Bolsonaro berulang kali menyuarakan belasungkawanya, seraya menyangkal bahwa dia terlibat. Namun, Mahkamah Agung Brasil telah setuju untuk melibatkannya dalam penyelidikan lebih lanjut, membuktikan apakah Bolsonaro benar bersalah.
ADVERTISEMENT