Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Rocky Gerung menyentil Presiden Jokowi dalam pemaparannya di Bedah Buku “Merahnya Ajaran Bung Karno” di Museum Multatuli, Lebak, Banten pada Jumat (16/8).
ADVERTISEMENT
Kritik Rocky Gerung terkait ucapan Jokowi soal istana yang bau kolonial.
“Ini (museum Multatuli) bangunan kolonial. Sangat berbau kolonial. Tetapi yang diproduksi di sini adalah narasi pembebasan,” ujar Rocky mengomentari gedung Museum Multatuli.
Rocky pun membandingkan gedung museum Multatuli dengan Istana Merdeka.
“Beda dengan seseorang yang minggu kemarin curhat, bahwa dia mencium bau kolonial di Istana Merdeka, di Istana Bogor,” ujar Rocky.
Rocky tak menyebut siapa yang ia maksud sebagai sosok yang “minggu kemarin curhat”.
Rocky lanjut mengatakan bahwa sosok yang ia maksud malah melakukan intimidasi dan melakukan praktik politik pecah belah (divide et impera).
“Divide et Impera. Yang dia produksi adalah intimidasi,” sambung Rocky.
Rocky pun bergurau. Ia mendeklarasikan bahwa dirinya adalah bagian dari GMNI.
ADVERTISEMENT
“Artinya Gerakan Menyelamatkan Negeri dari Intimidasi,” gurau Rocky disambut tawa hadirin.
Sebelumnya, Presiden Jokowi sempat mengatakan bahwa dirinya mencium bau kolonial di Istana Presiden yang ada di Jakarta dan Bogor selama berkantor di sana.
Di IKN, dia membanggakan pembangunan Istana IKN yang disebut sebagai karya asli anak bangsa, bukan warisan kolonial.
Rocky Gerung bersama Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, penulis buku “Merahnya Ajaran Bung Karno” Airlangga Pribadi, dan sejarawan Bonnie Triyana menghadiri bedah buku Merahnya Ajaran Bung Karno di Museum Multatuli, Lebak, Banten pada Jumat (16/8).
Dalam kesempatan ini, mereka berdiskusi tentang buah pikir Bung Karno. Tak hanya itu, Rocky dan Hasto beberapa kali menyentil Presiden Jokowi dan pemerintah Indonesia.