Senyum Pelaku Pembunuhan Wanita di Tol Becakayu, Dorong Mayat Pakai Troli

20 Oktober 2022 12:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rekaman CCTV pelaku pembunuhan wanita bertato yang ditemukan di Tol Becakayu. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Rekaman CCTV pelaku pembunuhan wanita bertato yang ditemukan di Tol Becakayu. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Polda Metro Jaya telah menangkap seorang pria berinisial R (36) terkait kasus pembunuhan terhadap teman wanitanya berinsial AYR (36). Mayat korban ditemukan di kawasan Pondok Gede, Bekasi.
ADVERTISEMENT
Dalam rekaman CCTV yang diperoleh kumparan, tampak pelaku mendorong mayat korban yang sudah dibungkus plastik menggunakan troli turun dari apartemen lewat lift.
Pelaku sempat berpapasan dengan penghuni apartemen lainnya, seperti tidak terjadi apa-apa. Pelaku melempar senyum ke orang yang ditemuinya saat menuruni lift apartemen.
Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi membenarkan, bawah pria yang ada dalam rekaman CCTV itu sebagai pelaku.
"Benar, sudah ditahan," kata Hengki kepada kumparan, Kamis (20/10).
Kasus ini berawal dari mayat jenis kelamin wanita yang ditemukan tewas terbungkus plastik di kawasan Pondok Gede, Bekasi. Belakangan, diketahui mayat wanita itu berinisial AYR (36), warga Pulogebang, Jakarta Timur.
Tak lama berselang, polisi menangkap seorang pria berinisial R, pelaku pembuang jasad wanita itu. Dia ditangkap di kawasan Pondok Gede, Bekasi pada Selasa siang.
ADVERTISEMENT
Dari hasil pemeriksaan, Kombes Hengki Haryadi menuturkan, pelaku tega menghabisi nyawa temannya sendiri lantaran sakit hati.
"Dari hasil pemeriksaan terhadap tersangka, yang bersangkutan telah membunuh korban dengan motif tersangka sakit hati," ujar Hengki dalam keterangannya, Rabu (19/10).
Hengki menjelaskan, pelaku awalnya tengah berada bersama korban di sebuah apartemen di kawasan Pramuka, Jakarta Timur, pada Senin (17/10).
Di sana, korban dan pelaku tengah berbincang. Tiba-tiba, korban mendapat telepon dari seseorang yang dipikir pelaku bernama Hardiman.
"Saat sedang ngobrol, tiba-tiba korban mendapat telepon dari seseorang yang asumsi tersangka adalah Hardiman," jelas Hengki.
"Tersangka ini enggak suka sama Hardiman, karena menurut tersangka, Hardiman ini pernah bermasalah sama korban," sambung dia.
Akibatnya, pelaku dan korban itu terlibat cekcok mulut. Korban pun mengucapkan kata-kata yang membuat pelaku sakit hati dengan menyebut-nyebut mama mertuanya. Hal itu membuat korban emosi dan melakukan pembunuhan.
ADVERTISEMENT