Seorang Pengunjuk Rasa Tewas Ditembak saat Protes Kudeta Militer di Sudan

25 Maret 2022 2:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Sudan menggelar demonstrasi untuk menentang kudeta militer yang terjadi hampir tiga bulan lalu, di selatan ibu kota Khartou, Sudan. Foto: AFP
zoom-in-whitePerbesar
Warga Sudan menggelar demonstrasi untuk menentang kudeta militer yang terjadi hampir tiga bulan lalu, di selatan ibu kota Khartou, Sudan. Foto: AFP
ADVERTISEMENT
Seorang pengunjuk rasa yang melayangkan aksi protes terhadap pemerintahan militer ditembak saat menjalankan aksinya di kota Madani, Sudan, Kamis (24/3).
ADVERTISEMENT
“Pria berusia 28 tahun itu adalah satu dari 90 pengunjuk rasa yang dibunuh oleh pasukan keamanan,” kata Ikatan Dokter Sudan, dikutip dari Reuters, Jumat (25/3).
Sejak Oktober 2021 lalu, masyarakat memang tengah gencar-gencarnya melakukan aksi unjuk rasa untuk memprotes kudeta militer yang terjadi di pemerintahan Sudan. Mereka menganggap kudeta ini menyebabkan penurunan ekonomi di seluruh negeri.
Tidak hanya di Madani, aksi unjuk rasa ini juga terjadi di kota Khartoum, yang merupakan Ibu Kota Sudan.
Warga Sudan menggelar demonstrasi untuk menentang kudeta militer yang terjadi hampir tiga bulan lalu, di selatan ibu kota Khartou, Sudan. Foto: AFP
Ribuan massa berbaris menjalankan aksinya menuju istana kepresidenan negara itu. Aksi itu diwarnai dengan tembakan serta gas air mata dari pasukan keamanan.
Kejadian serupa juga terjadi di kota-kota lain seperti Atbara, Gadaref, Nyala, dan Sinja.
“Kami keluar hari ini untuk menuntut kehidupan yang lebih baik bagi rakyat Sudan dan mengakhiri penderitaan dan penindasan ekonomi," kata mahasiswa yang menjadi salah satu peserta aksi, Malak Yousif (18).
Para pengunjuk rasa menentang perebutan kekuasaan baru-baru ini oleh militer Sudan dan penggulingan pemerintah sipil, di jalan-jalan ibu kota Khartoum, Sudan. Foto: Mohamed Nureldin/REUTERS
ia juga menambahkan, masyarakat akan terus maju dan tidak menyerah memperjuangkan hak nya.
ADVERTISEMENT
Saat kudeta terjadi tahun lalu, mata uang Sudan semakin melemah. Karena hal ini harga bahan bakar, makanan, san barang-barang lainnya pun jatuh.
Sebagai tanggapan, kantor berita negara Sudan (SUNA) mengatakan pemerintah melalui bank sentral telah menyetorkan uang ke bank-bank lokal selama 3 minggu belakangan ini.
Namun, SUNA tidak memberikan rincian mengenai berapa jumlah yang diberikan oleh pemerintah.
Pihak Militer juga mengatakan, kudeta itu merupakan suatu hal yang diperlukan untuk memperbaiki politik dan masalah ekonomi di Sudan.