Sepekan Usai Rusuh, Aparat Kazakhstan Tangkap Hampir 10 Ribu Orang

11 Januari 2022 13:21 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aparat penegak hukum memblokir jalan menuju Istana Akorda, kediaman presiden Kazakhstan, di Nur-Sultan, Kazakhstan, Kamis (6/1). Foto: Turar Kazangapov/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Aparat penegak hukum memblokir jalan menuju Istana Akorda, kediaman presiden Kazakhstan, di Nur-Sultan, Kazakhstan, Kamis (6/1). Foto: Turar Kazangapov/REUTERS
ADVERTISEMENT
Aparat keamanan Kazakhstan menangkap hampir 10 ribu orang usai kerusuhan. Pekan lalu Kazakhstan diguncang kerusuhan besar sepanjang sejarah negara pasca-kemerdekaan.
ADVERTISEMENT
Keterangan penangkapan ribuan orang usai rusuh disampaikan oleh Kementerian Dalam Negeri Kazakhstan pada Selasa (11/1/2022). Menurut Presiden Kassym-Jomart Tokayev demo berujung rusuh adalah upaya kudeta.
Terkait penangkapan hampir ribuan orang, Kemendagri Kazakhstan tak memberikan keterangan detail. Mereka hanya mengatakan jumlah pasti yang ditangkap mencapai 9.900 orang, demikian dikutip dari Reuters.
Pasukan terlihat di alun-alun utama tempat ratusan orang memprotes pemerintah atas kenaikan batas harga bahan bakar gas cair, di Almaty, Kazakhstan Kamis (6/1/2022). Foto: Mariya Gordeyeva/REUTERS
Unjuk rasa berujung rusuh pekan lalu membuat perhatian dunia tertuju ke Kazakhstan. Sebab, massa begitu beringas, sampai-sampai beberapa gedung pemerintahan dibakar.
Tidak hanya itu, massa juga membunuh 18 aparat. Dua di antaranya tewas dalam kondisi kepala terpenggal.
Untuk mengendalikan demo, Presiden Tokayev meminta bantuan sekutu Rusia. Ia juga membubarkan kabinet, mencopot eks Presiden Nursultan Nazarbayev dari jabatan Ketua Dewan Keamanan Kazakhstan dan menangkap kepala intelijen Kazakhstan.
ADVERTISEMENT