Serangan Udara Israel Tewaskan 2 Jurnalis Al Jazeera di Gaza

1 Agustus 2024 3:57 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ledakan terjadi menyusul serangan udara Israel terhadap sebuah bangunan tempat tinggal, di tengah konflik Israel-Hamas, di Nuseirat di Jalur Gaza tengah, 20 Juli 2024. Foto: REUTERS/Omar Naaman
zoom-in-whitePerbesar
Ledakan terjadi menyusul serangan udara Israel terhadap sebuah bangunan tempat tinggal, di tengah konflik Israel-Hamas, di Nuseirat di Jalur Gaza tengah, 20 Juli 2024. Foto: REUTERS/Omar Naaman
ADVERTISEMENT
Jurnalis Al Jazeera, Ismail al-Ghoul dan juru kamera Rami al-Rifi tewas dalam sebuah serangan udara Israel, di Gaza, Rabu (31/7). Mengutip Al-Jazeera, mereka tengah berada di dekat kediaman Ismail Haniyeh, pemimpin politik Hamas yang dibunuh di Teheran, Iran di hari yang sama.
ADVERTISEMENT
Saat serangan udara itu terjadi, Ismail dan Rami mengenakan rompi media. Mereka juga mengenakan tanda media, pada mobil yang mereka tumpangi. Mereka baru saja berkomunikasi 15 menit sebelum serangan itu terjadi.
Sementara itu, dikutip dari AP, keduanya tengah meliput peristiwa di Kamp Pengungsian Shati, tempat kelahiran Ismail Haniyeh. Saat beranjak dari sana, keduanya tewas karena sebuah ledakan yang mengenai mobil mereka.
Sindikat Jurnalis Palestina dan Hamas menyebut, keduanya adalah target pembunuhan oleh Israel.
Militer Israel sendiri belum buka suara atas tuduhan ini.
Meninggalnya mereka berdua menambah daftar panjang jurnalis yang tewas di Gaza, sejak konflik Israel-Hamas pecah pada Oktober 2023. Sejauh ini, ada 111 jurnalis, 106 dari mereka adalah orang Palestina. 5 lainnya adalah dua jurnalis Lebanon dan tiga jurnalis Israel.
ADVERTISEMENT
Juru Bicara PBB, Stephane Dujarric meminta investigasi penuh dan pertanggungjawaban atas tewasnya dua jurnalis Al-Jazeera ini. Ia menyebut, di mana pun, jurnalis harus dilindungi.