Setahun Israel Gempur Gaza, Berapa Jumlah Korban dan Seperti Apa Kerusakannya?

7 Oktober 2024 15:21 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Palestina bereaksi ketika mereka memeriksa lokasi serangan Israel di sebuah rumah di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza (3/6/2024). Foto: Mohammed Salem / REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Warga Palestina bereaksi ketika mereka memeriksa lokasi serangan Israel di sebuah rumah di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza (3/6/2024). Foto: Mohammed Salem / REUTERS
ADVERTISEMENT
Konflik di Gaza yang meletus sejak Oktober 2023 telah mencatatkan dampak kemanusiaan yang luar biasa.
ADVERTISEMENT
Dirangkum dari laporan PBB dan investigasi Al Jazeera, berikut fakta-fakta dampak gempuran Israel di Gaza dalam satu tahun:

Jumlah Korban Jiwa

Hingga 4 Oktober 2024, lebih dari 51 ribu warga Palestina dilaporkan tewas akibat serangan langsung. Dari jumlah tersebut, 41 ribu korban telah diidentifikasi oleh Kementerian Kesehatan Gaza, termasuk 16.500 anak-anak.
Selain itu, lebih dari 10 ribu orang diduga terkubur di bawah reruntuhan dan dinyatakan tewas. Jumlah korban luka mencapai 96 ribu orang.
Di sisi lain, jumlah korban tewas di Israel tercatat sebanyak 1.675 orang. Sebagiannya mencakup korban akibat konfrontasi dengan Hizbullah.

Kelaparan dan Krisis Pangan

Warga Palestina bereaksi saat menunggu untuk menerima makanan yang dimasak oleh dapur umum, di tengah krisis kelaparan akibat konflik antara Israel dan Hamas yang terus berlanjut di Jalur Gaza utara, Kamis (15/8/2024). Foto: Mahmoud Issa/REUTERS
Populasi Gaza sebelum perang mencapai 2,3 juta jiwa.
Kini sekitar 96 persennya menghadapi krisis ketahanan pangan akut, dengan 2,15 juta orang mengalami kelaparan dalam tingkat kritis.
ADVERTISEMENT
Sebanyak 22 persen dari populasi, atau sekitar 495 ribu orang, berisiko mengalami kelaparan parah.
Menurut data UNICEF pada Juni 2024, dilaporkan 3.000 anak-anak yang mengalami malnutrisi berisiko kehilangan nyawa.

Pengungsian Massal

Hampir seluruh populasi Gaza telah terusir dari rumah mereka akibat serangan militer Israel.
Sebanyak 1,9 juta warga sipil, atau 90 persen dari total populasi Gaza, dipaksa meninggalkan tempat tinggal mereka setidaknya satu kali sejak konflik dimulai.

Pengeboman dan Penghancuran

Ledakan terlihat di atas gedung-gedung di Kota Gaza saat pasukan Israel menembaki daerah kantong Palestina, Rabu (16/6). Foto: MAHMUD HAMS/AFP
Jumlah bom yang dijatuhkan di Gaza sejak awal konflik mencapai 75 ribu ton, yang melebihi total pengeboman di Dresden, Hamburg, dan London selama Perang Dunia II.
Kekuatan ledakan yang dihasilkan dari pengeboman ini setara dengan 4,6 kali lipat dari bom nuklir yang dijatuhkan di Hiroshima.
ADVERTISEMENT
Akibatnya, lebih dari setengah rumah di Gaza rusak atau hancur, sementara 80 persen fasilitas komersial, 85 persen sekolah, dan 65 persen jaringan jalan juga hancur.
Ada 65 persen lahan pertanian yang ikut hancur dan kian memperparah krisis pangan di wilayah tersebut.

Keluarga yang Terhapus

Serangan yang dianggap 'genosida' ini telah menyebabkan 902 keluarga Palestina dihapus dari registrasi sipil. Artinya, ada 902 keluarga yang seluruh anggota keluarganya terbunuh oleh militer Israel.

Krisis Kesehatan

Asap mengepul saat pengungsi Palestina berlindung di rumah sakit Al Shifa, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Hamas dan Israel, di Kota Gaza, 8 November 2023. Foto: Doaa Rouqa/REUTERS
Sistem kesehatan di Gaza runtuh total akibat perang. Dikutip dari situs resmi WHO, hingga 30 September 2024, sebanyak 986 tenaga kesehatan tewas akibat serangan.
Dari 36 rumah sakit di Gaza, hanya 13-17 RS yang masih berfungsi sebagian. Tidak ada satu pun rumah sakit yang berfungsi penuh.
ADVERTISEMENT
Kasus penyakit menular juga melonjak tajam.
Terdapat 995 ribu kasus infeksi saluran pernapasan akut dan 577 ribu kasus diare akut dilaporkan hingga Agustus 2024.
Di samping itu, lebih dari 350 ribu pasien dengan kondisi kronis seperti diabetes dan kanker tidak memiliki akses ke pengobatan.
Sebanyak 70-80 persen pasien yang dirawat di rumah sakit mengalami kehilangan anggota tubuh atau cedera tulang belakang.

Dampak pada Anak-anak

Dua orang anak membawa jeriken berisi air di antara puing-puing bangunan yang hancur di kamp pengungsi Jabalia, di Jalur Gaza utara, Senin (3/6/2024). Foto: Omar Al Qatta / AFP
Perang ini telah menewaskan 16.500 anak-anak di Gaza. Sebanyak 21 ribu anak dinyatakan hilang, dengan 17 ribu anak terpisah dari keluarga mereka dan 4.000 anak diduga terkubur di bawah reruntuhan.
Rata-rata, lebih dari 10 anak per hari kehilangan satu atau kedua kaki mereka sejak 7 Oktober 2023.
Hingga Januari 2024, PBB menyebutkan jumlah anak-anak yang tewas di Gaza dalam empat bulan terakhir melebihi jumlah anak-anak yang terbunuh di semua perang global selama empat tahun.
ADVERTISEMENT

Dampak pada Jurnalis dan Media

Para pelayat menghadiri pemakaman jurnalis Palestina Mohammed Abu Hattab, yang tewas dalam serangan Israel, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza,Jumat (3/11/2023). Foto: Mohammed Salem/Reuters
Perang ini juga menjadi masa paling mematikan bagi para jurnalis. Sejak 7 Oktober, sebanyak 174 jurnalis tewas di Gaza.
Dikutip dari Al Jazeera, 2023 tercatat sebagai tahun paling mematikan bagi media, di mana 72 dari 99 jurnalis yang tewas di dunia adalah warga Palestina.

Dampak pada Pendidikan

ADVERTISEMENT
Sekitar 90 ribu mahasiswa di Gaza kehilangan akses ke pendidikan tinggi akibat perang ini. Semua universitas di Gaza mengalami kerusakan sebagian atau total.
Di samping itu, sebanyak 93 persen dari 560 sekolah di Gaza juga hancur atau rusak hingga Agustus 2024.

Bantuan Militer AS kepada Israel

Operasi Militer Israel di Tepi Barat Foto: AP Photo/Nasser Nasser
Sejak dimulainya konflik pada 7 Oktober 2023, Amerika Serikat telah menyalurkan lebih dari USD 111 miliar bantuan militer kepada Israel.
Angka ini di luar dari bantuan tahunan tetap sebesar USD 3,8 miliar yang diberikan AS kepada Israel berdasarkan perjanjian 10 tahun (2018-2028).
ADVERTISEMENT

Kondisi di Tepi Barat

Sejak 7 Oktober 2023, konflik juga meluas ke Tepi Barat. Di kawasan itu setidaknya 719 warga Palestina, termasuk 160 anak-anak, tewas.
Lebih dari 5.700 orang terluka, dan lebih dari 1.330 bangunan dihancurkan oleh otoritas Israel yang menyebabkan 3.349 orang kehilangan tempat tinggal.

Perebutan Lahan

Investigasi Al Jazeera mengungkap lebih dari 23,7 kilometer persegi lahan Palestina disita pada 2024. Ini merupakan penyitaan terbesar dalam 20 tahun terakhir.
Saat ini, lebih dari 700 ribu pemukim Yahudi tinggal di 300 pemukiman ilegal di Tepi Barat, termasuk di Yerusalem Timur.
Gambar-gambar yang disediakan oleh Maxar Technologies ini menunjukkan wilayah Atatra, Gaza utara, sebelum dan sesudah serangan udara Israel. Di sebelah kiri, Atatra pada 10 Mei 2023; di sebelah kanan, area yang sama pada 21 Oktober 2023. Foto: Maxar Technologies/via AP
Konflik Gaza tak hanya menelan korban jiwa dalam jumlah besar, tetapi juga meluluhlantakkan infrastruktur, ekonomi, serta tatanan sosial wilayah tersebut.
Hingga saat ini, belum ada tanda-tanda resolusi damai yang akan tercapai meskipun dunia telah mendorong Israel dan Hamas menyepakati gencatan senjata segera.
ADVERTISEMENT