Shahzada dan Suleman Dawood, Bapak-Anak yang Jadi Korban Kapal Selam Titan

23 Juni 2023 7:31 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Korban kapal selam Titan, Shahzada dan Suleman Dawood Foto: REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Korban kapal selam Titan, Shahzada dan Suleman Dawood Foto: REUTERS
ADVERTISEMENT
OceanGate, perusahaan yang mengoperasikan kapal selam Titan, telah memastikan lima orang di dalam kapal wisata itu tewas dalam perjalanan menjelajah lautan untuk melihat bangkai kapal Titanic. Dari kelima penumpang itu, dua di antaranya adalah bapak-anak keturunan Pakistan-Inggris, Shahzada (48) dan Suleman Dawood (19).
ADVERTISEMENT
Dikutip dari NBC News, kakak perempuan Shahzada, Azmeh Dawood, menyebut sebenarnya Suleman sempat ragu untuk pergi menjelajah reruntuhan Titanic. Namun, mahasiswa itu akhirnya tetap pergi karena ia ingin menyenangkan hati ayahnya.
Apalagi, kata Azmeh, perjalanan itu jatuh di akhir pekan yang bersamaan dengan Hari Ayah. Selain itu Suleman juga tahu ayahnya sangat menyukai kisah Titanic.
Kabar buruk pun datang. Di hari Kamis (22/6) atau empat hari setelah Titan hilang, Azmeh mendapatkan kabar dari OceanGate, yang mengkonfirmasi bahwa kelima penumpang di dalamnya tewas. Coast Guard Amerika Serikat juga mengatakan puing-puing Titan telah ditemukan dan diduga hasil dari sebuah ledakan dahsyat.
"Saya merasa tidak percaya," kata Azmeh diiringi isak tangis. "Ini situasi yang tidak nyata."
Korban kapal selam Titan, Shahzada Dawood Foto: REUTERS
Keluarga Dawood, yang memiliki bisnis di bidang produksi bahan kimia, pupuk, makanan, dan energi ini termasuk salah satu keluarga terkaya di Pakistan. Selain itu keluarga ini juga punya pengaruh yang cukup kuat di Inggris, tempat Shahzada yang hilang bersama kapal selam Titan tinggal.
ADVERTISEMENT
Selain menjadi penasihat bisnis untuk Prince's Trust International, perusahaan yang didirikan Raja Charles III untuk mengentaskan pengangguran muda, Shahzada juga merupakan pimpinan di dua perusahaan keluarganya. Ia juga merupakan anggota inti British Asian Trust, organisasi pembangunan internasional yang berbasis di Asia Selatan.
Di tengah kesuksesan karier Shahzada, Azmeh yang merupakan kakak kandungnya itu rupanya sudah beberapa tahun terakhir hilang kontak. Namun Azmeh tetap dekat dengan keponakannya, Suleman, yang ia gambarkan sebagai pemuda yang sangat baik hati.
Azmeh ingat adiknya itu sangat terobsesi dengan Titanic. Apalagi saat kecil, Dawood bersaudara terus mengulang film "A Night to Remember" yang menceritakan tentang tenggelamnya kapal pesiar. Karenanya, Azmeh sebenarnya tak kaget saat tahu adiknya sudah membeli tiket untuk misi menjelajah bangkai Titanic dari OceanGate.
ADVERTISEMENT
OceanGate menjual tiket wisata menyelam di kedalaman 3.800 meter untuk menyaksikan bangkai Titanic sehargaRp 2,7 miliar/orang.
"[Tapi kalau itu ditawarkan ke saya], bahkan jika anda memberi saya satu juta dolar pun saya tidak akan masuk ke Titan," tegas perempuan yang menghabiskan beberapa hari terakhir ini dengan menatap foto adik dan keponakannya.

Pernyataan Dawood Foundation

Kabar duka ini juga disiarkan oleh Dawood Foundation, sebuah organisasi yang dikelola oleh keluarga Dawood. Dalam keterangan yang diunggah di Twitternya, keluarga Dawood meminta doa bagi Shahzada dan Suleman yang tewas di bawah laut.
Sebagai keluarga muslim, mereka mengumumkan kematian Shahzada dan Suleman dengan potongan ayat Al-Quran: inna lillahi wa inna ilaihi raji'un (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nya kami kembali).
ADVERTISEMENT
"Dengan duka yang mendalam, kami mengumumkan meninggalnya Shahzada dan Suleman Dawood. Putra-putra tercinta kami ada di dalam kapal selam Titan milik OceanGate dan ikut tewas di dalamnya. Mohon terus doakan mereka dan keluarga kami selama masa berkabung yang sulit ini," tulis Dawood Foundation.
Mereka juga berterima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam operasi penyelamatan yang dilakukan berhari-hari. Sejak Minggu (18/6) hingga Kamis (22/6) tim penyelamat dari sejumlah negara diterjunkan untuk mencari keberadaan kapal selam ini.
"Kami juga berhutang budi kepada teman, keluarga, kolega, dan simpatisan kami dari seluruh dunia yang telah mendukung kami selama kami membutuhkan. Cinta dan dukungan luar biasa yang kami terima terus membantu kami menanggung kehilangan yang tak terbayangkan ini," lanjut keterangan itu.
ADVERTISEMENT
Pencarian kapal selam Titanic Foto: REUTERS

Miliarder Inggris

Selain bapak-anak ini, kapal tersebut juga diisi oleh dua penumpang lainnya: miliader dan penjelajah Inggris, Hamish Harding, dan ahli kelautan Prancis serta pakar Titanic terkemuka, Paul-Henri Nargeolet. Di dalam kapal selam itu juga ada CEO OceanGate, Stockton Rush, yang mengemudikan kapal selam tersebut.
Miliarder Inggris Hamish Harding. Foto: Jannicke Mikkelsen/via REUTERS
Setelah kapal selam itu hilang kontak, tim penyelamat dari beberapa negara langsung diterjunkan. Selama berhari-hari mereka menyisir ribuan mil persegi laut lepas dengan pesawat, kapal, hingga robot tanpa awak untuk mencari tanda keberadaan kapal selam Titan.
Pada Selasa dan Rabu, deteksi kebisingan bawah laut yang dilontarkan pesawat Kanada sempat memberikan secercah harapan. Tetapi para pejabat memperingatkan bahwa analisis suara itu tidak meyakinkan karena kemungkinan suara tersebut tak berasal dari Titan.
ADVERTISEMENT
Harapan semakin menipis pada Kamis. Sebab jika Titan dalam keadaan utuh pun, pasokan udara di dalamnya diperkirakan habis pada Kamis pagi.