Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Singapura Airlines Perketat Aturan Seatbelt Imbas Turbulensi Ekstrem
24 Mei 2024 16:25 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Singapore Airlines pada Jumat (24/5) mengumumkan kebijakan pengetatan penggunaan seatbelt saat penerbangan. Langkah itu diambil imbas peristiwa turbulensi ekstrem di Singapore Airlines yang menewaskan satu orang dan melukai puluhan penumpang lainnya.
ADVERTISEMENT
Penumpang yang cedera akibat peristiwa itu mengalami luka di berbagai bagian tubuh. Sebab, saat turbulensi terjadi penumpang yang tak memakai seatbelt sampai terbanting ke kabin.
Turbulensi ekstrem terjadi pada penerbangan SQ321 yang berangkat dari London pada Senin (20/5) malam menuju Singapura. Dalam pesawat Boeing 777-300ER itu membawa 211 penumpang dan 18 kru. Turbulensi tiba-tiba terjadi di Cekungan Irrawaddy, Myanmar, dekat Thailand.
Beberapa penumpang menyebut, kejadian turbulensi ekstrem itu berlangsung sangat cepat. Sehingga, para penumpang tak sempat mengencangkan seatbelt.
Ahli cuaca menilai, turbulensi yang terjadi besar kemungkinan masuk kategori clear-air turbulence (CAT) yang sulit dideteksi.
Merespons kejadian ini, Singapore Airlines memperkenalkan kebijakan pendekatan lebih hati-hati terhadap turbulensi.
"Sebagai tambahan, pelayanan minuman hangat saat tanda seatbelt dinyalakan akan ditunda, begitu pula dengan pelayanan makan akan ditangguhkan," kata Singapore Airlines seperti dikutip dari AFP.
"Singapore Airlines akan terus meninjau proses kami yang mana keselamatan penumpang dan kru kami paling penting," sambung mereka.
ADVERTISEMENT
Saat ini, peneliti keselamatan penerbangan dari Singapura dan Amerika Serikat telah berada di Thailand. Pesawat Singapore Airlines yang terkena turbulensi ekstrem terpaksa dialihkan ke Bangkok akibat peristiwa itu.
Penumpang yang menderita luka serius saat ini masih berada di Bangkok.